“Berasa rugi, nggak, sih?” Salsa menghempas tubuh lelahnya di tempat tidur, tanpa melepas kedua sepatunya terlebih dahulu. “Check out hotel jam 12 tapi kita subuh-subuh harus pergi dari sini.” Karena ada perubahan rencana liputan hingga malam, maka pihak redaksi Antariksa, mengubah jadwal penerbangan menjadi keesokan paginya. “Kalau aku bukan masalah ruginya, Sal.” Cita juga melakukan hal yang sama dengan Salsa, di tempat tidur berukuran single yang berbeda. “Tapi capeknya.” Cita melihat jam tangannya. “Kita baru nyampe hotel jam 11 malam, tapi jam 3 harus ke bandara.” “Mana langsung kerja,” sambung Salsa lalu menguap dan memiringkan tubuhnya memunggungi Cita. “Pasang alarm, Cit. Aku sudah nggak sanggup mau ngambil hape di tas. Ngantuk!” Tubuh Cita pun sama lelahnya, tetapi pikirannya

