“Mantan, lo, kan? Iya, kan?” buru Salsa masih penasaran karena Cita masih saja bungkam. Jika bukan mantan, kenapa Cita terdengar akrab ketika bicara di telepon dengan ibunya Arya siang tadi. Sembari menyusuri garbarata, Salsa tetap memasang telinga guna mendengar percakapan Cita di telepon dengan seseorang yang dipanggilnya tante. Kendati hanya bisa mendengar dari satu pihak, Salsa sudah benar-benar yakin dan bisa menyimpulkan Arya adalah mantan kekasih Cita dahulu kala. “Kepo.” Salsa yang bersila di lantai kamar setelah mengambil baju di koper, lantas menoleh. Memindai penampilan Cita yang sudah rapi, setelah keluar dari kamar mandi. “Nggak bawa baju, lo, Cit?” “Lo nggak lihat isi koper gue?” tunjuk Cita pada kopernya yang masih terbuka, di sebelah pintu kamar mandi. “Maksud gue, ng

