Bab.32

1380 Words

“Gaun itu memang indah. Kalau saja bukan karena cemburu, pasti kamu yang memakainya malam ini, iya kan?” ucap Brian dengan nada menyindir. Tiffany memalingkan wajah, menghindari tatapan tajam Brian. Tatapannya kemudian bertemu dengan Ardianus yang menghampirinya sambil tersenyum hangat. Tiffany pun langsung tersenyum menyambut kedatangan Ardianus. Ia memberikan pelukan hangat pada sang kakek. “Beberapa hari tak bertemu, ternyata kamu banyak perubahan,” ucap Ardianus. “Maksud kakek?” tanya Tiffany. Ia tak paham dengan apa yang di katakan Ardianus. Ardianus tak langsung menanggapi, ia tersenyum tipis ke arah Brian, lalu kembali menatap Tiffany. “Tidak ada maksud apa-apa, sayang. Lihatlah, kamu benar-benar terlihat sempurna malam ini,” puji Ardianus. “Ah, Kakek bisa saja. Aku hanya ber

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD