Tiffany benar-benar merasa senang. Setelah sarapan dan berbincang dengan Veronica, ia pun kembali ke kamar. Tiffany membuka pintu perlahan. Pandangannya tertuju pada Brian yang masih terlelap di ranjang. Tanpa pikir panjang, Tiffany menghampirinya dan memeluk pria itu erat-erat. Brian terkejut. Matanya terbuka lebar menatap Tiffany. “Apa yang kamu lakukan?” tanyanya bingung. Tiffany hanya menjawab dengan senyum bahagia. “Katakan padaku kalau kamu tidak sedang gila,” ucap Brian dengan tatapan dan nada suaranya yang dingin. “Enak saja kamu bilang aku gila,” sahut Tiffany cepat. “Aku hanya ingin berterima kasih karena kamu sudah memberiku teman di rumah ini, jadi aku tidak akan kesepian lagi.” Brian mengerutkan dahinya, bingung. “Apa maksudmu?” Tiffany menatapnya lembut. “Jangan pura-p

