Antara Dua Teman

1421 Words

Ema mengepalkan tangannya, amarahnya memuncak. Ia hendak melayangkan pukulan ke arah Veronica. Namun sebelum pukulan itu benar-benar ia layangkan, cahaya lampu mobil menyorot tajam ke arah mereka. Keduanya sontak terhenti, dan menoleh. Dari balik cahaya itu, sosok Devon turun dengan wajah dingin. Tatapannya bergantian meneliti Veronica dan Ema. “Kalian belum pergi dari sini?” tanyanya datar. Veronica menoleh ke arah Ema sekilas, lalu segera melangkah ke arah Devon. “Sebenarnya aku mau pulang, tapi tadi aku datang kemari naik taksi, dan sekarang susah mencari taksi lagi. Bisakah aku pulang denganmu? Aku mohon…” Devon mengangkat alis. “Aku datang kesini lagi untuk mengambil ponsel Nona Tiffany yang tertinggal, bukan untuk menjemputmu,” sahut Devon dengan suara dinginnya. “Jadi kamu ti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD