Pertahanan yang Jebol

1240 Words

Brian berdiri. “Kamu urus pria itu dan pastikan dia menjawab setiap pertanyaanmu. Tapi jangan sampai dia mati, karena akan ada orang spesial yang akan mengeksekusinya langsung. Aku akan datang setelah urusanku selesai,” ucap Brian. Devon mengangguk, lalu ia melangkah ke arah pintu gudang tempat markas tersembunyi mereka berada. Sementara itu, Brian menatap ke arah tangga. Senyum tipis terukir di bibirnya ketika ia melangkah naik, lalu membuka pintu kamar. Tiffany masih terlelap dalam kelelahannya. Rasa iba yang sempat ada di hati Brian kini menghilang. Brian mendekat sambil membuka bajunya, lalu mendekatkan tubuhnya ke arah Tiffany. Ia mengelus pipi gadis itu dengan lembut. “Kenapa kamu terlalu bodoh? Sudah aku katakan untuk tidak melakukan kesalahan, agar aku tidak menghukummu seper

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD