47. Razan Sakit

1487 Words

Beberapa bulan kemudian ... “Mas Razan apa enggak mau tidur? Udah jam sebelas lewat loh, besok juga hari minggu.” Entah sudah ke berapa kalinya aku melongokkan kepala untuk melihat Mas Razan yang dari tadi terus sibuk di ruang kerjanya. Ruang yang dulunya hanya digunakan untuk menyimpan alat-alat gym, kini juga difungsikan untuk ruang kerja. “Duluan saja, Dell.” Lagi-lagi Mas Razan memberikan jawaban yang sama. Akhirnya aku memutuskan untuk masuk dan itu membuat Mas Razan meletakkan berkas yang sedang dia teliti. Dia melepas kacamatanya, lalu sebelah alisnya terangkat. “Tidur duluan aja—“ “Mas Razan apa enggak capek udah semingguan ini lembur terus? Kerja sih kerja, tapi kesehatan juga dipikirin, Mas. Sudah cukup honeymoon-nya tertunda, jangan sampe Mas Razan ikut sakit gara-gara

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD