Bab 43

1669 Words

Mereka semua sudah berada di ruang tamu rumah Adam. Tidak ada orang tua Adam karena itu adalah rumah pribadi Adam yang pria itu biasa katakan sebagai istana. Para pelayan yang biasa Adam sebut sebagai dayang, terlihat hilir mudik di rumah itu. Beberapa di antara mereka membawakan makanan dan minuman untuk Listya serta yang lainnya. "Kenapa kami nggak boleh masuk ke kamar? Bapak, kan, tahu sendiri kami itu sahabat Adam," ucap Novan pada Pak Itam, penjaga rumah ini sekaligus penerima tamu. Di samping Novan duduk, ada Mia. "Novan benar, biasanya kami berkeliaran bebas si rumah ini juga boleh. Kenapa sekarang begini? Kami perlu melihat bagaimana kondisi Adam," timpal Faris yang duduk di samping Rossa. "Ini perintah. Tuan Adam bilang, yang boleh masuk pertama cuma calon istrinya aja. Nah di

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD