POV Rifani + Ilana Karena kepalaku terus saja berdenyut pusing, maka hari ini aku memutuskan tidak ke konter. Aku juga tidak membuat sarapan, tidak mengepel lantai, mencuci, semua kerjaan rumah tidak ada yang kukerjakan sama sekali. Aku memilih terus saja meringkuk di kamar bergelung selimut. Aku bahkan belum mandi. Tok tok tok "Assalamualaikum. Fani, buka pintunya." Itu suara Mas Rivan. Karena kepalaku sangat pusing, aku beranjak bangun pelan-pelan. Rasanya luar biasa pusing, jadi aku terus duduk lumayan lama, akhirnya setelah merasa agak baik aku berdiri. Tok tok tok. "Fan! Fani!" Panggil Mas Rivan terdengar tak sabar. "Iya Mas, bentar," sahutku. Aku melangkah dengan berpegangan pada dinding. Saat akhirnya tiba di depan pintu, tanpa membuang waktu aku segera membukanya. Mas Riv