45

1639 Words

POV Adam Mama memandangku sejenak lalu menjelaskan keinginannya agar Lana memakai jilbab karena jika Lana terus mengumbar aurat, maka suamilah yang bertanggung jawab di akhirat kelak. Mama mengatakan itu sambil sebentar-sebentar memandangku, aku mengiyakan ucapan Mama dengan anggukan. Dari dulu, aku setuju dengan ucapan Mama bahwa perempuan seharusnya berjilbab karena itu hukumnya wajib. Namun, aku tidak mau memaksakan kehendak, itulah kenapa aku tidak memaksa Rifani untuk segera memakai jilbab. Dengan bergulirnya waktu, aku yakin Rifani pasti mau memakai jilbab atas kesadarannya sendiri. Maka aku memberitahunya pelan-pelan, begitu pun Mama. Mama tak bosan menasehati Fani agar memakai jilbab, itu membuat Fani jadi sering mengeluh padaku. Sebagai anak juga suami yang baik, aku tak memihak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD