46

2077 Words

POV Adam "Apa, Mas?" tanyanya tak sabar. Semoga dia bisa mengerti. "Bagaimana kalau adik berhenti kerja?" "Ber ... henti kerja, Mas?" Lana menatapku syok. Terlihat tak percaya wajahnya. "Aku berhenti kerja?" Dia menuding dadanya sendiri. "Aku berhenti kerja?" Ulangnya lagi seolah salah dengan apa yang didengarnya. Aku mengangguk membenarkan. "Iya, adik di rumah saja bagaimana? Tidak usah kerja," tanyaku mencoba santai walau dari reaksinya sepertinya dia tidak akan setuju dengan ideku. "Kenapa aku gak boleh kerja, Mas?" Bukannya menjawab, Lana malah balik bertanya. Dia terlihat tak nyaman dengan pertanyaanku ini. Wajahnya terlihat risau. "Adik di rumah saja. Mas yang akan cari uang untuk adik. Ya, Sayang?" Pintaku yang sangat berharap dia akan setuju. "Tapi aku terbiasa kerja, Mas. A

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD