Baru saja Ana memasuki apartemennya ketika mengetahui keberadaan Ken sedang duduk di atas sofa. Perempuan itu mengembuskan napas panjang. Sudah menduga jika masalah akan datang menghampirinya jika dilihat dari sikap dingin Ken. Pria itu menoleh dan memberikan tatapan tajam pertanda jika sedang marah. Sudah beberapa kali Ana mendapatkan ekspresi mengerikan Ken yang sedemikan rupa. Jadi Ana harus mempersiapkan dirinya untuk mencari jawaban atas semua tanya yang Ken lontarkan nantinya. "Dari mana kamu?" tanya Ken dengan masih memberikan tatapan menusuk pada sang istri. Pasalnya, sudah satu jam lebih Ken menunggu, tapi Ana tak kunjung kembali. "Pulang kerja mampir belanja," jawab Ana jujur. Ken beranjak berdiri memindai dua kantong belanjaan di tangan Ana. "Hanya itu saja? Tidak keluyuran