Sungguh hari yang cukup sibuk bagi Bara dan Ardi. Setiap pagi, mereka harus membantu sang istri yang sama-sama mengalami morning sickness. Kehamilan kali ini, Anya benar-benar tidak bisa makan. Setiap kali selesai menghabiskan makanan, pasti akan selalu muntah, mengeluarkan semua isi perutnya. Yeni lebih parah lagi. Ia tidak bisa terkena sinar matahari pagi. Melihat lewat jendela saja sudah membuatnya pusing. Untung saja, semua itu berakhir ketika kehamilan sudah memasuki minggu ke 22, atau usia lima bulan. Kehamilan Yeni dan Anya berbeda lima minggu, lebih dulu Yeni. Setelah masa ngidam berakhir, mereka rutin berjalan mengelilingi komplek setiap pagi. Anya dan Bara memang tidak diperbolehkan pindah ke apartemen. Ardi dan Yeni tidak mau, Anya sendirian saat Bara sedang berada di kantor.
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books