Sudah hampir 2 minggu Kinan berada disini. Ia memang diperlakukan seperti ratu di rumah ini. Perlakuan yang tidak pernah dia dapat selama ia tinggal dengan Ibu dan kakak tirinya. Ketika ia mengingat hal itu terbesit keingintahuan dirinya bagaimana keadaan mereka selama Kinan meninggalkan mereka. Selama ini mereka tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah. Apa merekabisa bertahan hidup karena mereka tidak pernah bekerja. Selama ini Kinan lah yang mencukupi semua kebutuhan hidup mereka. Walaupun terkadang ia merasa tak adil dengan perlakuan ibu dan kakak tirinya tapi ia bersyukur paling tidak ia tidak sendirian seperti disini. Disini ia bagai di penjara karena Darren tak pernah mengijinkannya pergi dari rumah ini.
Bicara soal Darren Kinan baru tahu ternyata Darren seorang pengusaha dan pewaris tunggal perusahaan Smith. Di usianya yang baru 27 tahun ia bisa dikatakan menjadi pengusaha yang sukses. Walaupun ia terlihat arogan dan kasar tapi entah kenapa ketika bersamanya ia berubah menjadi lembut dan penuh perhatian. Tanpa Kinan sadari ia seperti memiliki keterkaitan khusus dengannya.
Ketika Kinan sedang dengan kesibukannya sendiri tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.
"Masuk." kata Kinan
" Maaf Nona saya mengganggu." kata Rani pelayan khusus yang Darren perintahkan untuk melayani Kinan
"Ga papa Ran. Ada apa?"tanya Kinan
"Maaf Nona Kinan. Di bawah ada orang yang mengaku sebagai ibu dan kakak nona. Apa nona mau menemuinya?" tanya Rani
Kinan sempat kaget karena ibu dan kakaknya bisa ada disini. Dalam hati kecilnya ia tidak mau menemuinya tapi ia menampiknya karena ayahnya selalu mengajarkan tidak pernah dendam dan jahat dengan siapa pun.
"Ran suruh mereka masuk dulu. Saya akan menemui mereka. Dan tolong siapkan makanan dan minuman untuk mereka,."pinta Kinan pada Rani
"Baik nona." Jawab Rani
Rani pun meninggalkan kamar Kinan. Dan Kinan pun ganti baju untuk menemui mereka.
Kinan keluar dari kamarnya ia mengenakan dress warna hijau tosca yang pas sekali di kulit putihnya. Kinan juga merasa heran bagaimana Darren bisa tahu ukuran bajunya bahkan sampai pakaian dalamnya. Kinan tahu dengan tubuhnya yang cubby Darren bisa mendapatkan pakain yang pas untuk dirinya. Ini juga menjadi suatu pertanyaan kenapa seorang Darren yang sempurna bisa memilih dirinya yang jauh dari kata sempurna untuk menjadi miliknya. Kinan membuang pikiran dan segera menemui ibu dan kakaknya. Ketika menuruni anak tangga ia melihat ibu dan kakaknya sedang duduk dan meminum minuman yng dibawa oleh Rani. Seperti biasa mereka selalu berpakaian layaknya orang kaya. Ya dulu memang keluarga Kinan tapi karena suatu hal yang Kinan tidak tahu usaha ayahnya bangkrut dan terlilit banyak hutang. Dan karena itu ibu dan kakak tirinya yang dulu baik padanya sekarang berubah karena mereka jatuh miskin.
Ibu, kak Emily." sapa Kinan
" Hai sayang." kata Ibunya sambil memeluk Kinan
"Kamu kemana aja ibu dan kakak kamu nyariin kamu dan sekarang kamu tinggal dirumah yang sebesar ini sendirian. Kenapa kamu ga ngajak ibu dan kakak kamu buat tinggal disini." Kata sang ibu bersikap manis
Ada nada sindiran dalam kata-katanya. Tapi Kinan tak menggubrisnya. Ia selalu berpikiran postif.
"Kinan baik-baik aja bu. Ibu dan kak Emily ga usah khawatir." Kata Kinan bersikap sopan
" Ibu tahu kamu ga apa-apa sekarang ibu bisa lihat hidup kamu senang disini. Kamu tidak lupa dengan kami kan?" Kata sang ibu dengan nada yang tak enak
Nada Ibunya ini sangat menuntut. Raut wajah Kinan berubah karena ibunya ini pasti meminta sesuatu yang berlebihan.
Ketika mereka sedang berbincang tanpa mereka sadar Darren datang. Tanpa Kinan duga Darren langsung mencium pipi Kinan dan memeluk pinggang Kinan posesif.
"Sayang siapa ini?" Tanya Darren yang memeluk Kinan posesif
"Darren Ini ibu dan kakak aku." Kata Kinan sambil menundukkan kepala
Darren tahu kalau gadisnya ini pasti merasa tidak enak dengan keberadaan ibu dan kakaknya disini. Jadi Darren akan mencoba bersikap sopan pada mereka.
"Selamat sore Tuan Darren perkenalkan saya Diana ibu Kinan." Kata sang ibu memperkenalkan diri
" Saya Emily kakak Kinan." kata Amanda dengan gaya menggoda
" Mau apa kalian kesini?" Tanya Darren datar
" Kami hanya mau bertemu dengan Kinan dan meminta bantuan pada Kinan. Selama Kinan berada disini tidak ada yang mencari nafkah untuk keluarga kami. Tapi sekarang saya senang Kinan sudah jadi orang kaya dan kami kesini meminta hak kami. Karena dirumah Kinan yang bertugas untuk mencari uang untuk menghidupi kehidupan keluarga kami. Tapi semenjak dia tinggal disini tak ada lagi yang mencari uang untuk kebutuhan kami di rumah." kata Ibu Diana tanpa malu
Kinan merasa malu karena ibunya meminta sesuatu pada Darren secara terus terang. Ia sangat membenci mereka mereka kenapa mereka sebegitunya terhadapnya. Darren melihat Kinan menunduk seakan menghindari tatapan darinya.
"Pak Thomas." panggil Darren
" Iya Tuan." Jawab Pak Thomas
"Usir mereka dari rumah saya dan jangan biarkan mereka kembali lagi kesini." perintah Darren tegas
" Tunggu sebentar. Kinan.... Tolong.. Kami.." teriak ibu dan kakaknya
Ibu dan Kakak tirinya berhasil dinusir keluar. Kinan masih bingung apa ia harus sedih apa harus senang. Tapi hati kecilnya merasa kasihan dengan mereka.
" Darren boleh aku minta bantuan." tanya Kinan
Darren langsung menatap Kinan. Ia akan mengambil kesempatan ini untuk memiliki Kinan seutuhnya
"Kamu tahu tidak ada yang gratis di dunia ini jadi kamu mau menawarkan apa?" Tanya Darren
Kinan memantapkan dirinya kalau ini memang demi kebaikan semuanya.
"Kamu boleh minta apapun." kata Kinan akhirnya
Sebuah senyuman tersungging dan memperlihatkan lesung pipitnya.
"Ok. Apa yang kamu minta?" Tanya Darren
"Aku minta bantu ibu dan kak Emily. Beri Kak Emily pekerjaan setidaknya ia bisa menghidupi dirinya dan ibu. Jadi setelah ini mereka tak akan menyusahkan kamu lagi. Setidaknya aku mau berterima kasih karena setidaknya selama ini ibu sudah merawat aku setelah bunda meninggal." Kata Kinan menyebutkan permintaannya
" Ok kalau masalah itu bisa diatur. Dan sekarang aku minta bayarannya." kata Darren dengan penuh arti