6

1031 Words
Kinan masih terduduk di ranjangnya. Ia masih mencoba mencerna semua ini kenapa ia bisa disini dan siapa pria itu. Dan menngapa ia menyebutkan kalau dirinya adalah miliknya. Tapi Kinan merasa tidak asing dengan wajah itu. Tetapi ketika ia mencoba mengingatnya ia merasakan kepalanya sakit. Kinan terus memegang kepalanya karena ia merasa kepalanya sangat sakit. Dan tak berapa lama Kinan kembali tertidur karena ia merasakan kepalanya yang masih pusing. Darren baru saja pulang dari gym karena sudah menjadi rutinitasnya untuk berolahraga di setiap harinya. Jadi tak heran badannya bisa terbentuk dengan bagus. Dan bisa membuat para wanita bertekuk lutut pada Darren. Darren baru saja tiba dirumahnya  dan ia ingin  bergegas menuju kamar untuk melihat keadaan Kinan. Karena sebelum ia tinggal untuk berolahraga, Darren sempat melihat keadaan Kinan. Untung saja demamnya sudah turun jadi Darren bisa meninggalkannya sebentar untuk berolahraga. Tapi sebelumnya ia memanggil Pak Thomas untuk menyiapkan semua kebutuhan Kinan. Bahkan Darren meminta Pak Thomas untuk menjaga Kinan selama ia tidak ada disamping Kinan. "Pak Thomas." Panggil Darren Tak berapa lama Pak Thomas sudah datang di hadapan Darren "Iya Tuan." Jawab Pak Thomas "Apa semua keperluan Kinan sudah disiapkan semua?" Tanya Darren "Saya sudah menyiapkan semua kebutuhan Nona Kinan sesuai dengan apa yang Tuan minta." Jawab Pak Thomas Ketika sedang berbicara dengan Pak Thomas tiba-tiba seorang pelayan berlari ke arah Darren. "Maaf Tuan Nona Kinan diatas kesakitan." Kata pelayan itu panik Tanpa pikir panjang Darren langsung berlari ke arah kamar Kinan. Ia takut terjadi hal yang buruk pada Kinan. Ketika ia masuk kekamar ia melihat Kinan  merasakan kesakitan di bagian kepalanya. Darren langsung berlari menghampiri Kinan dan memeluknya erat. Seakan mengatakan kalau ada aku disini. "Sayang, kamu kenapa?" Mana yang sakit?" Tanya Darren yang masih memeluk Kinan "Sakit......" Kata Kinan sambil memegang kepalanya. Hanya kata-kata itu yang terlontar di bibir Kinan. Darren sangat sedih melihat Kinan kesakitan ia tak bisa tinggal diam. Dan Darren semakin panik ketika Kinan kembali tak sadarkan diri dalam pelukan Darren. "Pak Thomas." teriak Darren " Iya Tuan." Jawab Pak Thomas " Siapkan mobil sekarang. Kita bawa Kinan ke rumah sakit sekarang."  Teriak Darren panik "Baik Tuan." Jawab Pak Thomas Pak Thomas langsung menjalankan perintah Tuannya. Karena sekarang keadaannya sedang genting. Sementara itu di kamar Darren pun segera menggendong Kinan dan membawanya ke rumah sakit. Wajah panik terlihat jelas dari wajah tampannya. Bahkan ia tidak sempat untuk mengganti baju olahraganya. Sekarang yang ada di pikiran Darren adalah kesehatan Kinan. Tak ada yang lain. @ hospital "Bagaimana keadaannya dok?" tanya Darren khawatir "Apa pasien pernah mengalami kecelakaan berat ataupun benturan yang keras." tanya dokter pada Darren Darren tidak tahu apakah Kinan pernah mengalami kecelakaan atau benturan keras di masa lampau. Karena ia baru bertemu lagi dengan Kinan beberapa hari belakangan. Jadi Darren tak tahu tentang masa lalu Kinan. " Begini saja Tuan Darren saya akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat keadaan pasien lebih rinci. Saya akan melakukan generalisasi check up untuk pasien. Agar kita bisa mengetahui apa penyebab sakit kepala yang dirasakan oleh pasien. Jadi saya bisa melakukan tindakan jika sudah tahu tentang sakit yang dialami pasien.  Apa Tuan setuju?"  Tanya dokter memberi saran "Ok dok lakukan apa saja demi kebaikan pasien. Saya tak peduli berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan. Saya mau dokter memeriksa Kinan secara menyeluruh. Dan memberikan perawatan yang terbaik." Kata Darren setuju "Baik Tuan saya akan segera melakukan generalisasi check up kepada pasien." Jawab sang dokter Dokter pun melakukan pekerjaannya. Ia kembali masuk ke ruang perawatan Kinan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh. "Bram."  panggil Darren " Ya Tuan." Jawab Bram patuh " Cari info apa Kinan pernah mengalamai kecelakaan atau benturan keras. Dan saya mau kamu cari info tentang masa lalu Kinan secepatnya." perintah Darren " Baik Tuan akan saya cari semua informasinya." Kata Bram patuh Tak berapa lama Bram sudah sibuk dengan telepon genggamnya. Sepetinya ia memberikan perintah kepada anak buahnya untuk mencari informasi yang sang tuan minta. Kinan membuka matanya dan ia mengedarkan pandangan matanya.  Tapi ia merasa asing dengan tempat dimana ia berada. Ketika ia mau bangkit dari ranjang ia merasakan kepalanya terasa sakit. Kinan memegang kepalanya untuk sedikit mengurangi rasa sakitnya. Dan ketika itu ia melihat infus terpasang di tangannya. Kinan tahu ia sekarang ia ada di rumah sakit dan ia tahu pasti pria itu yang membawa dirinya disini. Ia melihat pria itu tertidur di sofa dekat ranjangnya dengan tidak nyaman. Wajar saja dengan tubuh sebesar itu ia harus tidur di sofa yang kecil dan tidak nyaman. Kinan kembali mengingat peristiwa kemarin. Dan ia mengingat bahwa ia terakhir ia berada di rumah ketika Bang Dodo datang untuk menagih uang. Dan setelah itu semuanya gelap. Sampai kemarin ia tersadar berada di sebuah kamar yang asing dengan seorang laki-laki yang secara tiba-tiba mengklaim bahwa dirinya adalah miliknya. Dan ia ingat juga ketika sakit kepala itu tiba-tiba datang lagi. Karena memang Kinan sering merasakan sakit kepala yang amat sangat sakit. Tapi sepetinya  sekarang sakit kepalanya sudah tidak terasa. Tiba-tiba perawat datang dan memeriksa keadaan Kinan. "Bagaimana keadaan Nona? Apa ada keluhan?" Tanya suster sambil memeriksa keadaan Kinan Kinan hanya menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan dari sang suster. " Nona beruntung sekali karena memiliki tunangan seperti Tuan Darren. Ketika Nona di bawa kesini tunangan nona sangat panik ketika membawa Nona dalam keadaan pingsan. Bahkan dia sampai berteriak agar dokter bisa segera memeriksa nona. Dan setelah nona dipindahkan ke ruang inap, tunangan Nona selalu   menemani Nona. Tak sedetikpun dia meninggalkan nona." Kata Suster memberi penjelasan Kinan bingung kenapa tiba-tiba ada seorang laki-laki yang mengaku-ngaku kalau dia adalah tunangan dirinya. "Tapi suster saya bukan tunangan dia. Dan saya tidak kenal siapa dia? Suster siapa dia"? Tanya Kinan bingung " Nona pasti bercanda. Apa mungkin pengaruh obat nona belum habis?" Kata suster itu mengira Kinan bercanda Melihat raut wajah Kinan yang bingung. Suster itu menceritakan siapa Darren yang mengaku sebagai tunangannya. "Dia Tuan Darren Smith pemilik rumah sakit ini dan ia menjadi incaran banyak perempuan. Tapi seperti sekarang banyak perempuan yang patah hati." Kata suster dengan raut wajah sedih “Kenapa para perempuan di luar sana mesti Patah hati? " tanya Kinan bingung " Ya patah hati karena sekarang Tuan Darren sudah memiliki tunangan. Dan tunangannya adalah  anda nona Kinan." Jawab sang suster "Aku tunangannya?????" Kata Kinan tak percaya
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD