Suasana di sebuah club ternama malam itu bisa dikatakan cukup ramai dan semakin malam pasti akan jauh lebih ramai daripada sekarang.
Dan Kinan baru saja selesai bekerja sebagai waitress di club itu. Sepulang kerja dari perusahaannya Kinan langsung bekerja sambilan di club ini walaupun hanya sementara saja. Walaupun Kinan tahu ketika bekerja disini ia harus sangat berhati-hati karena disini banyak p****************g yang mencoba menggangunya. Kinan terpaksa harus bekerja lagi sepulang bekerja dari kantornya karena ia butuh banyak uang untuk melunasi hutang Ayahnya yang sudah jatuh tempo. Apalagi hutang ayahnya dari hari ke hari semakin bertambah karena bunganya yang ikut bertambah. Jadi mau tidak mau Kinan harus kerja ekstra keras agar bisa segera melunasinya. Karena ia berjanji akan melunasi semua hutang sang ayah dan setelah itu akan memulai hari yang baru. Kalau mengharapkan dari ibu dan kakak tirinya tidak usah berharap akan lunas semua hutang-hutangnya.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam ia harus bergegas pulang karena hari ini ia benar-benar capek dan ingin segera pulang. Apalagi besok pagi ia harus bekerja lagi.
"Din aku pulang dulu ya." kata Kinan berpamitan pada Dino bartender club itu
" Ok Kin. Hati-hati." Kata Dino yang sudah kembali sibuk dengan pekerjaannya
Ketika hendak pulang, Kinan melihat Vira teman satu pekerjaan dengannya sedang di ganggu oleh tamu yang datang. Dari kejauhan ia melihat tamu itu bertindak kurang ajar padanya. Kinan tahu jika Vira bukan seperti cewek kebanyakan disini. Vira sama seperti dirinya yang harus terpaksa bekerja di tempat ini untuk bisa bertahan hidup.
Dan ketika melihat Vira diganggu, Kinan tidak bisa tinggal diam. Kinan pun langsung mendekati Vira dan mencoba menolongnya.
" Lepaskan tangan anda." Kata Kinan tegas kepada pria itu
Darren sedang meminum wine di ruang VVIP di club ini. Ruang yang hanya mampu di sewa oleh orang-orang yang memiliki uang banyak. Karena ketika menyewa ruangan ini maka akan menguras isi dompetnya. Tapi hal itu tak menjadi masalah bagi seorang Darren Smith. Baginya uangnya tak akan habis hanya dengan menyewa tempat mewah ini. Kalau Darren mau ia bisa membeli club ini. Dan tiba-tiba tampak Kayla, primadona club ini sedang mencoba menggoda Darren. Ia berjalan menuju ke arah Darren dengan penampilan yang bisa dikatakan menggoda. Dengan pakaian yang serba minim serta make up yang sensual serta cara dia menggoda laki-laki tak khayal ia bisa menjadi primadona di club ini.
"Darren sayang." kata Kayla yang menggoda Darren dengan meraba d**a bidang Darren
Mood Darren tampaknya benar-benar buruk saat ini jadi ia tak menggubris Kayla. Padahal Kayla sudah dandan habis-habisan dengan dress yang sangat seksi. Taoi sepetinya Darren tak berpengaruh sama sekali.
Darren berdiri dari kursinya dan melihat ke arah luar club. Ia melihat tampak seorang gadis sedang berkelahi dengan seorang pria.
"Bram." panggil Darren
" Ya Tuan. Ada apa di bawah? Kenapa ada ramai-ramai sepeti itu?" tanya Darren penasaran
"Dibawah ada seorang tamu yang coba menggoda salah satu waitress tuan dan teman waitress itu coba membantunya agar tidak menggangu temannya. Maaf atas ketidaknyamanan ini tuan. Biar saya bereskan." kata Bram
"Bereskan semua saya tidak mau ada keributan disini." kata Darren tegas
"Baik Tuan." Jawab Bram
Bram pun segera menjalankan perintah tuannya. Darren masih melihat peristiwa disana. Entah kenapa ia jadi tertarik dengan gadis itu. Gadis itu mengingatkannya pada gadis kecil yang membuatnya jatuh cinta. Darren membuang semua pikiran itu dan ia melihat Bram sudah membereskan semuanya. Darren pun keluar dari private room meninggalkan Kayla sendirian.
"Bram kita pulang sekarang." perintah Darren
"Baik Tuan." Jawab Bram patuh
Tak lama Darren sudah berjalan menuju ke mobilnya untuk meninggalkan club itu dengan mood yang sedang tidak baik.
"Cowok sialan... " Umpat Kinan
Kinan baru saja keluar dari club dengan emosi yang masih meledak-ledak. Ia begitu emosi karena Vira diperlakukan tidak sopan. Tapi untung saja semua sudah baik-baik saja sekarang. Vira sudah baik dan pria sialan itu sudah di usir dari club ini.
Tiba-tiba perut Kinan berbunyi karena ia belum sempat makan malam. Ia pun bergegas pulang dan akan mampir ke Mang Ujang buat beli nasi goreng. Kinan merasa badannya sangat letih karena hari ini pekerjaannya sangat banyak.
"Mang Ujang nasi goreng 1." pesan Kinan semangat
"Siap Neng." Jawab Mang Ujang
Mang Ujang yang sudah hapal dengan pesanan Kinan pun mulai memasakkan pesanan Kinan.
"Baru pulang ya Neng?" Tanya Mang Ujang
"Iya Mang ini baru pulang kerja." Jawab Kinan sambil meminum teh hangatnya
"Mamang salut sama Neng di usia Neng yang masih muda udah kerja keras." kata Mang Ujang kagum
"Iya Mang mau gimana lagi kalau saya ga kerja nanti saya makan apa?" Jawab Kinan santai
" Tapi Mang heran sama Ibu dan kakak Neng yang hidupnya hanya foya-foya malahan Neng Kinan yang banting tulang." kata Mang Ujang sebal
"Ga papa Mang. Selagi saya kuat saya akan lakuin pekerjaan yang saya bisa." Jawab Kinan
" Ini nasi gorengnya Neng." Kata Mang Ujang sambil menyerahkan nasi gorengnya
"Makasi Mang." Jawab Mika yang sudah mulai menyantap nasi gorengnya
"Ya udah Neng Mamang mah doain semoga Neng banyak rezeki dan bisa dapat kebahagiannya." kata Mang Ujang mendoakan
"Makasi Mang. Amin mang." Jawab Kinan penuh pengharapan
Kinan pun melanjutkan makannya. Iya begitu menikmati nasi goreng tanpa ia sadar bahwa ada sepasang mata yang memperhatikannya dari jauh.
"Bram cari info tentang gadis itu." perintah Darren tegas
"Baik Tuan. Saya akan segera melaporkan ke tuan." Jawab Bram patuh
Ketika ia melihat gadis itu Darren begitu penasaran. Dan ia akan mencari tahu siapa gadis itu. Dan ia ingin tahu siapa gadis itu? Kenapa ia bisa membuat Darren penasaran