Seminggu kemudian....
"Maaf Tuan saya mengganggu." kata Bram sopan
Darren hanya menganggukkan kepalanya dan otomatis Bram pun langsung masuk ke ruangan tuannya.
“Saya sudah mendapatkan informasi tentang gadis di club malam itu. Dan setelah setelah saya selidiki ternyata ada kaitannya dengan gadis yang tuan cari selama ini." Kata Bram menjelaskan
Darren langsung menghentikan pekerjaannya dan fokus dengan Bram.
" Apa maksud kamu Bram? Apa sudah kamu temukan gadis yang selama ini saya cari. Coba kamu jelaskan pada saya." Tanya Darren penasaran
" Iya Tuan saya berhasil menemukan gadis yang selama ini tuan cari. Dan ternyata gadis yang tuan cari selama ini adalah waitress yang ada di club beberapa hari yang lalu." Kata Bram menjelaskan
"Apa maksud kamu mereka gadis yang sama?" Tanya Darren memastikan
"Iya Tuan. Dan nama gadis itu adalah Kinanthi Putri Wicaksana. Gadis yang selama ini tuan Darren cari. "kata Bram kembali menyakinkan tuannya
"Saya mau dengar cerita tentang dia. Dan bagaimana dia bisa bekerja di tempat seperti itu." Tanya Darren penasaran
"Nona Kinan merupakan anak dari Fajar Wicaksana dan Rina Wicaksana. Tapi ketika usia nona Kinan 15 tahun sang ibu meninggal karena sakit kanker yang diderita. Ayah dari Nona Kinan dulu memiliki sebuah perusahan percetakan yang cukup terkenal tapi karena ia harus mengurusi isterinya yang sedang meninggal menyebabkan perusahannya jadi tak terurus. Apalagi semenjak Ayah Nona Kinan menikah dengan Wanda yang suka berfoya-foya membuat perusahaannya bangkrut dan terlilit hutang yang sangat besar. Dan tak berapa lama sang ayah meninggal. Dan sejak saat itu Nona Kinan bekerja keras untuk bisa melunasi hutang sang ayah serta harus menanggung hidup ibu dan kakak tirinya. Dan saya juga mendengar bahwa perlakuan sang ibu dan kakak tirinya yang tidak baik kepadanya. Bahkan saya mendengar jika nona Kinan harus melakukan 3 pekerjaan dalam satu hari. Pagi hari nona Kinan harus membuat kue untuk ia jual setelah itu ia bekerja sebagai staff administrasi di sebuah perusahaan dan terakhir ia harus bekerja sebagai waitrees di club seperti yang tuan lihat kemarin." Kata Bram menjelaskan
Ekspresi wajah Darren berubah marah. Terlihat dari rahangnya yang mengeras. Ia tak tahu jika selama ini gadisnya sudah menjalani kehidupan yang berat. Ingin rasanya ia merengkuh gadisnya ke dalam pelukannya dan tak akan membiarkan hal buruk terjadi lagi dengan gadisnya. Dan ia berjanji akan memberi perhitungan pada ibu dan kakak tiri gadisnya. Karena sudah membuat gadisnya menderita.
"Bram sudah kamu dapat alamatnya?" Tanya Darren dengan wajah yang super dingin
"Iya Tuan saya sudah dapat alamat rumahnya." kata Bram sambil menyerahkan alamat
"Kita kesana sekarang Bram." Perintah Darren
"Baik Tuan." Kata Bram
Dengan segera Darren berjalan menuju mobilnya. Ia tak sabar untuk bisa bertemu dengan gadisnya. Setelah sekian lama akhirnya ia bisa bertemu dengan gadisnya.
@ rumah Kinan
Sementara di tempat lain tampak Kinan masih tertidur di kasurnya dengan selimut yang menutup tubuhnya hingga ke d**a. Badannya menggigil dan panas tinggi karena semalam setelah pulang dari club ia kehujanan jadi sekarang tubuhnya sedang protes. Kepalanya juga sangat pusing ditambah demamnya semakin naik sepertinya. Untung saja ia hari ini hari Sabtu jadi ia ga usah masuk kerja. Hari ini ia akan tidur aja agar badannya lebih baik. Kinan pun melanjutkan tidurnya sampai ia mendengar keributan di luar. Keributan itu semakin ramai dan mau ga mau Kinan pun melihat keluar.
Dengan tenaga yang tersisa ia berusaha melihat ada kejadian apa di luar walaupun kepalanya sangat pusing. Dapat dilihat jika wajahnya sangat pucat karena ia benar-benar sedang sakit.
Ketika ia diluar tampak Bang Dodo penagih hutang datang merusak perabotan rumahnya. Dan sontak itu membuat Kinan langsung berlari untuk mencegah Bang Dodo tak merusak perabotan di rumahnya.
" Stopp... Jangan rusak lagi." Kata Kinan mencoba mencegah karena anak buah Bang Dodo mencoba merusak perabotan rumah lainnya
"Hai manis." kata Bang Dodo mencoba mengelus pipi Kinan
Dengan sigap Kinan langsung menepis tangan Bang Dodo agar tidak menyentuh dirinya.
"Mana pembayaran hutangnya ini sudah jatuh tempo." Teriak Bang Dodo tepat di depan muka Kinan
Kinan baru ingat kalau hari ini jatuh tempo pembayaran hutangnya.
"Tolong Bang beri saya jangka waktu lagi. Saya belum punya uang sekarang. Tapi saya berjanji akan segera melunasinya." kata Kinan memohon
"Saya tidak punya waktu lagi hari ini kalian bayar semua hutang kalian atau rumah ini saya sita." kata Bang Dodo berteriak
Kinan memperhatikan sekitar ia melihat Ibu dan kakak tirinya.
"Bu, Kinan minta tolong buat bayarin dulu nanti kalau Kinan punya uang pasti Kinan ganti." kata Kinan memohon
" Isshhh.. Ini kan masalah kamu jadi jangan bawa kami dalam masalah kamu." kata Ibu tirinya acuh
Kinan tak habis pikir kenapa ibu dan kakak tirinya bisa sekejam itu pada dirinya. Padahal ia sudah bersusah mencari uang untuk melunasi hutang dan mencukupi kebutuhan mereka tapi kenapa mereka tak sedikitpun mau membantu.
Rasa pusing yang Kinan rasakan sudah semakin menjadi-jadi karena bagaimana ia bisa melunasi hutang ayahnya sekarang. Karena ia benar-benar tidak punya uang sekarang.
" Bang saya mohon beri saya waktu lagi." kata Kinan memohon sambil memegang kepalanya yang makin pusing
Tiba-tiba pandangan memudar dan lama-lama gelap. Kinan pingsan di depan mereka semua....
Mendengar informasi dari Bram Darren langsung menuju rumah Kinan. Ia tak menyangka bisa bertemu lagi dengan gadis itu. Dan ternyata gadis itu gadis yang sama dengan gadis yang ia lihat di club. Tak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai disana karena ini bukan hari kerja jadi jalanan tidak macet. Sesampainya di depan rumah Kinan terlihat keributan. Darren dapat melihat gadisnya disana. Rasa marah muncul ketika seorang bapak tua sedang memarahi gadisnya. Apalagi ketika mendekat ia melihat gadisnya tampak pucat. Ketika akan mendekat tiba-tiba Kinan jatuh pingsan. Darren langsung bergegas mendekati Kinan.
"Kinan.....kinan..." Panggil Darren mencoba menyadarkan Kinan
Darren terus memanggil Kinan tapi tak ada jawaban. Ketika ia menyentuh tubuhnya badannya sangat panas. Dengan segera Darren menggendong Kinan.
"Bram bereskan semua." perintah Darren tegas
Darren menahan amarah terlihat dari rahangnya yang mengeras menahan amarah.
"Kita ke rumah sekarang." kata Darren memerintahkan pada supirnya
Ia melihat Kinan tampak pucat. Mulai hari ini Darren berjanji akan membahagiakan Kinan. Dan menjadikan dirinya miliknya selamanya..... Darren pun memberikan kecupan di kening Kinan.....