Devil man 7

1316 Words
Rahang Aldrich mengeras ketika membaca file yang dikirim Lucas padanya. Ia tak tahu ternyata selama gadisnya mengalami masa-masa sulit seperti. Jadi ini alasan kenapa tiba-tiba dia kabur dari dirinya. Dan betapa bodohnya Aldrich ia terpengaruh dengan kata-kata yang dikatakan oleh beberapa temannya. Tanpa ia mencari tahu alasan di belakangnya. "Anna kenapa kamu gak pernah cerita semua ini kepada aku? Seharusnya kamu cerita semuanya sama aku. Agar kamu bisa berbagi masalah kamu sama aku. Dulu kita pernah berjanji untuk tidak menyembunyikan masalah apapun tapi kenapa kamu mengingkarinya," kata Aldrich yang merasa sangat bersalah. Aldrich hanya menyesali tindakannya selama ini kepada Anna. Ia sudah menuduh Anna dengan hal-hal yang buruk tanpa meminta penjelasan darinya. "Anna aku pastikan kamu akan jadi milik aku. Dan tidak ada yang bisa memiliki kamu selain aku. Jika itu terjadi aku bisa menjadi seorang devil untuk menghancurkan orang itu," kata Aldrich dengan tatapan tajamnya. File yang diberikan Lucas pada Aldrich berisi tentang semua hal yang berhubungan dengan Anna. Tentang peristiwa pemerkosaan yang dialami Anna dulu. Serta alasan Anna berada disini. Lucas benar-benar memberikan informasi tentang Anna dengan sangat terperinci. Karena memang sebagai seorang pengusaha Lucas memiliki orang-orang kepercayaan yang bisa mencari apapun yang ia inginkan. Sementara itu Anna baru saja selesai bekerja sebagai office girl. Dan sekarang ia sedang bersiap untuk memberikan les privat kepada anak perempuan bernama Alice. Anak perempuan berusia 10 tahun itu adalah murid kesayangan Anna. Selain tingkahnya yang lucu Alice juga anak yang pintar. Hanya saja terkadang Anna merasa kasihan karena Alice sangat kekurangan kasih sayang. Ibunya sudah meninggal ketika Alice di lahirkan. Sedangkan sang ayah yang seorang pengusaha terlalu sibuk dengan pekerjaannya hingga membiarkan putri kesayangannya diurus oleh pembantu saja. Tapi sejak Anna menjadi guru privat Alice, gadis kecil itu sedikit berubah. Ia menjadi ceria lagi. Dan bahkan Anna bisa merasakan bila Alice sangat sayang padanya. Anna pun juga seperti itu ia memang sayang dengan Alice. "Bu Anna pergi buat ngajar les privat ya. Ibu baik-baik disini. Kalau ibu butuh apa-apa langsung minta tolong suster aja. Karena setelah Anna ngasih les Anna langsung kembali kesini kok," kata Anna mencoba berpamitan dengan sang ibu. "Iya ibu tahu. Kamu hati-hati di jalan ya. Dan salam buat Alice ya," kata sang ibu berpesan. "Iya nanti aku sampaikan salam ibu buat Alice." Anna pun berpamitan kepada sang ibu dan langsung berangkat untuk mengajar di rumah Alice. Membutuhkan waktu 1 jam lamanya hingga akhirnya Anna sampai di rumah Alice yang snaagt besar dan mewah. Sebagai seorang pengusaha yang sukses ayah dari Alice bisa dibilang menjadi laki-laki sukses di usianya yang ke 37 tahun. Dan tentu saja sebagai seorang duda banyak sekali wanita yang mengantri untuk bisa mendapatkan cinta seorang Raditya Purnomo. Tapi ayah dari Alice ini memang belum menikah sampai saat ini walaupun putrinya sudah menginjak umur 10 tahun. Menurut rumor yang beredar jika seorang Raditya Purnomo belum bisa melupakan mendiang istrinya. Maka dari itu ia memilih untuk hidup sendiri bersama putrinya Alice. Anna tidak mau ikut campur soal kehidupan ayahnya Alice. Disini tugasnya hanya memberikan les tambahan untuk Alice. Awal Anna menjadi guru les untuk beberapa anak bisa dikatakan sangat unik. Saat itu ia sudah bekerja sebagai office girl dan ketika itu ada salah satu anak dari dokter disini kebingungan mengerjakan tugas sekolahnya. Jadi Anna dengan sukarela membantu anak itu mengerjakannya bahkan ia memberikan cara yang mudah agar anak itu bisa mengerjakan soal yang lain. Dan akibatnya prestasi anak dokter itu jadi melesat naik. Bahkan ia bisa menjadi siswa terbaik karena Anna memberikan cara mudah untuk mengerjakan soalnya. Dan sejak saat itu banyak anak-anak yang lain ingin Anna juga membantu mereka dalam belajar. Hingga akhirnya sekarang ia menjadi guru les seperti ini. Anna menginjakkan kakinya masuk ke rumah Alice yang super mewah. Ketika masuk Anna sudah disapa oleh Pak Gino yang merupakan security di rumah ini. Anna pun melangkahkan kakinya untuk masuk ke rumah Anna. Dan disana ia juga sudah di sambut oleh Bik Ina orang yang mengasuh Alice dari kecil. "Eh mbak Anna sudah datang. Dari tadi non Alice sudah nungguin mbak Anna. Sampai-sampai ia marah-marah karena mbak Anna belum datang-datang juga," kata Bik Ina bercerita. "Maaf Bila tadi di jalan agak macet jadi aku datangnya agak telat. Sekarang Alice dimana?" tanya Anna pada Bin Ina. "Non Alice ada di meja makan mbak. Tadi minta dibuatin sereal jadi sekarang lagi makan serialnya," kata Bik Ina yang sudah menuntun Anna untuk berjalan ke meja makan. Ketika sudah sampai di meja makan dari kejauhan Anna bisa melihat anak perempuan yang sedang lahap memakan serealnya. Sampai-sampai ia tak menyadari kedatangan Anna. "Kata Bik Ina tadi ada yang marah-marah ya?" tanya Anna ketika sudah berada di samping Alice. "Bu Anna," teriak Alice senang ketika melihat kedatangan Anna di sampingnya. Anna pun membalas pelukan yang Alice berikan padanya. Gadis kecilnya ini selalu bisa membuat Anna tersenyum. Alice bisa menjadi hiburannya saat ia merasakan banyak beban hidup yang harus ia pikul. Mungkin karena dasarnya Anna suka sekali dengan anak kecil jadi tak khayal anak-anak yang menjadi murid lesnya jadi suka padanya. "Kenapa tadi Alice marah-marah sama Bik Ina?" tanya Anna sambil menatap Alice penuh selidik. Alice yang mendapat tatapan penuh selidik dari Anna hanya bisa menundukkan kepalanya. "Habis dari tadi Alice nunggu Bu Anna datang. Tapi gak jadi datang-datang. Dan itu buat Alice sebal. Padahal Alice kan udah nunggu ibu dari tadi," kata Alice dengan suara khas anak kecilnya. Anna yang melihat wajah bersalah dari Alice langsung memeluk gadis kecil itu. Ia tahu Alice hanya gadis kecil yang sangat merindukan kasih sayang seorang ibu. Dan mungkin kehadiran Anna membuatnya merasakan sosok ibu di diri Anna. " Ya udah gak pa-pa. Tapi lain kali jangan gitu ya. Kasih dong kalau Bik Ina Alice marah-marahin. Selama ini kan Bik Ina yang sudah jaga Alice. Jadi Alice harus minta maaf sama Bik Ina," kata Anna menasehati Alice. "Iya Alice tahu kalau salah. Alice akan minta maaf sama Bik Ina." Alice pun berjalan mendekat ke arah Bik Ina. Dan ia pun akan mengucapkan kata maaf pada orang yang sudah merawatnya selama ini. "Bik Ina maafin Alice ya tadi udah marah-marah sama bibik. Alice cuma kesal aja soalnya Bu Anna gak datang-datang. Jadi bibik maafin Alice kan?" tanya Alice penuh harap. "Iya non bibik pasti maafin non Alice. Tapi lain kali jangan di ulangi lagi ya?" kata Bik Ina mengingatkan. Alice pun mengangguk tanda mengerti dan ia pun langsung memeluk wanita setengah baya yang sudah merawatnya sejak kecil hingga detik ini. "Ya udah kalau gitu. Lain kali Alice gak boleh ngulangin lagi ya. Sekarang kita mulai belajarnya ya," kata Anna mencoba mencairkan suasana. Anna pun memulai memberikan beberapa pelajaran untuk Alice. Dengan semangat Alice memperhatikan semua arahan yang diberikan oleh Anna. Dan hasil selama Alice diberi les oleh Anna adalah prestasi Alice sangat bagus dan Anna pun menjadi ikut senang. 1 jam kemudian tepat jam 7 Raditya Purnomo sampai di rumahnya. Hari ini ia memang sengaja pulang lebih awal untuk mengajak putrinya makan malam bersama. Karena ia tahu akhir-akhir ini ia terlalu sibuk dengan pekerjaan di kantor. Terkadang  Radit merasa menyesal karena tidak memiliki banyak waktu untuk Alice. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa lagi karena sekarang perannya bukan cuma sebagai ayah tapi juga sebagai ibu bagi Alice. Dan untuk soal itu Radit masih butuh banyak belajar. Radit melangkahkan kakinya masuk ke rumah. Ketika ia masuk ia mendengar suara gaduh di dalam. Ia pun segera masuk ke dalam takut sesuatu yang buruk terjadi. Ketika ia masuk ia melihat guru les Alice sedang menangis dan keadaannya sangat kacau. "Ada apa ini?" tanya Radit. "Ayah ibunya Bu Anna keadaannya kritis dan sekarang Bu Anna mau ke rumah sakit," jawab putrinya Alice. "Kalau begitu biar saya antar kamu ke rumah sakit," kata Radit langsung. Entah kenapa melihat keadaan guru Alice yang kacau membuatnya tak tega. Apalagi penampilannya mengingat Radit pada mendiang istrinya Sandra. "Tapi pak nanti saya merepotkan. Saya naik taxi saja," kata Anna menolak. "Sudah biar saya yang antar. Jam segini mencari taxi susah. Kamu mau cepat sampai ke rumah sakit kan? Kalau begitu saya antar," kata Radit yang sudah berjalan keluar. Anna pun mengikuti langkah kakiku Radit. Yang ada di pikirannya adalah cepat sampai ketemu ibunya dan melihat kondisinya secara langsung. Happy reading...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD