Devil man 9

1195 Words
Aldrich baru saja menyelesaikan operasi yang sulit kembali. Hampir 6 jam lamanya ia melakukan operasi dan untuk saja operasi kali ini berhasil dengan lancar dan pasien dalam keadaan yang stabil. Sebagai salah satu dokter special jantung yang sangat terkenal membuat jadwal Aldrich sangat padat. Hampir setiap hari ratusan orang ingin Aldrich memeriksa keadaanya. Karena Aldrich terkenal dengan dokter jenius. Karena hampir semua operasi yang ia lakukan selalu saja sukses. Dan pasiennya bisa kembali hidup normal. Jadi secara otomatis banyak pasien yang berdatangan ke rumah sakit milik Aldrich untuk bisa diperiksa Aldrich. Tentu saja Aldrich tak pernah mau memeriksa ataupun mengoperasi tak sembarangan. Ia hanya akan mengoperasi jika keadaan pasien sudah sangat memburuk walaupun pasien itu tidak mampu Aldrich akan tetap akan mengoperasi pasien tersebut. Aldrich tidak mempermasalahkan soal uang dalam menyelematkan nyawa orang. Sebagai putra dari Daniel Willson ia sudah memiliki uang lebih dari cukup karena ia memiliki saham di perusahan milik sang ayah. Selain itu ia juga memiliki perusahan obat yang memang sangat sukses. Karena rata-rata obat yang di gunakan oleh Aldrich berasal dari perusahaan obat miliknya. Jadi Aldrich tidak memikirkan soal uang untuk saat ini. "Lagi-lagi operasi yang sangat berbahaya tapi seperti biasa seorang Aldrich Troy Willson berhasil melakukan operasi berbahaya itu," kata Dion dokter yang membantu Aldrich operasi. "Ya operasi kali ini memang sangat sulit. Kita hampir saja kehilangan nyawa pasien kalau saja kita tidak bertindak cepat. Tapi syukur keadaan pasien sudah stabil. Kita lihat saja beberapa hari kedepan bagaimana keadaan pasien." Aldrich dan Dion baru saja keluar dari kamar operasi. "Al kita makan malam dimana? Aku lapar nih? Tapi kamu yang traktir ya? Soalnya uangku udah menipis soalnya kemarin habis bayar kartu kredit buat beli mobil baru," kata Dion sambil tersenyum penuh arti. "Bukannya kamu udah punya mobil? Kenapa beli mobil segala?" tanya Aldrich yang heran dengan sikap sahabatnya ini. "Mobil lama aku gak cocok buat keluarga Kamu tahu sendiri sejak ada Elsa semuanya berubah. Mobil lama aku jual dan ganti mobil keluarga agar Elsa lebih nyaman," kata Dion yang sedang memakan permen coklat favoritnya. Aldrich hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah sahabatnya ini. Padahal Dion sudah menjadi seorang ayah dan suami tapi tingkahnya masih seperti anak remaja. Aldrich kenal Dion ketika sekolah di fakultas kedokteran. Sifat Dion yang supel dan mudah bergaul berbanding terbalik dengan sifat Aldrich yang cuek dan dingin. Tapi entah kenapa persahabatan yang sudah terjalin 9 tahun terakhir ini masih tetap saja langgeng. Bahkan mereka bisa saling melengkapi satu sama lain. Dan Dion juga sudah menjadi patner Aldrich dalam operasi. Dibalik sikapnya yang terkadang suka semaunya sendiri tapi Aldrich tahu jika Dion adalah suami dan ayah yang baik untuk putri dan istrinya. Ghea istri dari Dion benar-benar sudah sedikit merubah sosok Dion yang suka semaunya sendiri menjadi laki-laki yang lebih bertanggung jawab. Dan perlahan Aldrich bisa melihat perubahan dalam diri Dion ke arah yang lebih baik lagi. "Iya aku yang traktir. Tapi aku balik ke ruangan dulu mau ganti baju sama ambil tas. Nanti ketemu di parkiran aja," kata Aldrich pada Dion. "Ok Al. Aku juga mau mandi sama ganti baju sekalin. Kalau gitu setengah jam lagi aku tunggu di parkiran," jawab Dion setuju. Setelah sepakat mereka pun jalan terpisah karena ruang mereka memang berbeda. Karena Aldrich seorang dokter spesialis jantung  sedangakan Aldrich adalah dokter anestesi. Jadi bisa dibayangkan mereka selalu saja bertemu di ruang operasi. Dan bagi Aldrich ketika ia bekerja bersama Dion ia tidak harus repot-repot memerintah lagi harus berbuat apa. Karena Dion tahu apa yang harus ia lakukan dan juga Dion juga sudah tahu apa mau Aldrich. Jadi ketika di ruang operasi mereka sudah saling paham. Aldrich melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya. Ia perlu mandi saat ini karena badannya terasa sangat lengket. Ia pun sesekali merenggangkan tubuhnya agar tidak rasa pegalnya sedikit reda. Apalagi setiap operasi Aldrich selalu melakukan operasi yang panjang. Jadi bisa dibayangkan bagaimana lelahnya Aldrich. Beberapa hari ini ia memang terlalu memforsir tenaganya. Karena ia memiliki jadwal operasi yang sangat padat. Apalagi ia di pusingkan dengan keadaan Anna saat ini. Setelah ia mendapat info dari Lucas ia merasa tidurnya tidak nyenyak. Setiap malam ia selalu memimpikan Anna. Ia membayangkan bagaimana Anna selama ini menjalani hidupnya. Bagaimana ia berjuang melawan rasa trauma akibat percobaan pemerkosaan itu. Apalagi saat ini ia juga harus merawat sang ibu yang sedang sakit keras. Ingin rasanya Aldrich membuang semua beban hidup yang Anna pikul saat ini. Ia ingin Anna bisa hidup lebih bahagia karena ia akan menyelesaikan semua masalah yang sedang ia hadapi saat ini. Aldrich benar-benar ingin menjadikan Anna menjadi miliknya. Dan ia akan lakukan itu dengan cara apapun. Dengan sedang berjalan mendekat ke ruang kerjanya Aldrich melihat ada ribut-ribut di depan ruang kerjanya. Ketika Aldrich menajamkan penglihatannya ia melihat Anna sedang berdebat dengan security di rumah sakit ini. Aldrich pun semakin mempercepat langkahnya dan melihat apa yang terjadi disana. "Ada apa ini?" tanya Aldrich dengan tatapan datarnya. "Selamat malam tuan Aldrich. Maaf atas keributan yang terjadi. Tapi mbak ini ngotot ingin bertemu dengan tuan Aldrich. Padahal saya sudah bilang jika dokter sedang ada operasi dan juga tidak ada jadwal praktek. Tapi tetap saja mbak ini ngotot ingin bertemu dan berbicara dengan dokter," kata security itu menjelaskan. Sementara itu dengan penampilan yang berantakan karena Anna berusaha untuk bisa bertemu dengan Aldrich walaupun security di rumah sakit ini sudah memintanya untuk pergi. Tapi pantang bagi Anna untuk pergi dari sini sebelum ia bisa bertemu dengan Aldrich dan meminta bantuannya. Karena sekarang Anna sedang berjuang dengan waktu agar ibunya bisa segera di operasi. "Al I need you help," kata Anna dengan mata yang berkaca-kaca. Aldrich yang melihat ekspresi wajah Anna yang putus asa dan sangat lelah merasakan sakit di hatinya. Karena melihat gadisnya bisa seperti ini. Ia ingin sekali memiliki Anna dan mengelus punggungnya dan mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja. Tapi Aldrich tak bisa melakukan itu sekarang. "Kamu boleh pergi. Biar dia saya yang urus," kata Aldrich dingin. "Baik tuan Aldrich," jawab security itu patuh. Tak berapa lama security itu pun meninggalkan Aldrich dan Anna. Kemudian Aldrich meminta Anna untuk masuk ke ruang kerjanya. "Dion sorry kita gak bisa makan malam saat ini. Aku ada urusan lain sekarang. Lain kali aku akan traktir kamu. Dan kamu boleh restoran apapun yang kamu mau," kata Aldrich di ujung telepon. "Yah.... Padahal aku udah lapar banget. Ya udah aku pulang aja. Oya jangan lupa Sabtu ini datang ke rumah. Sabtu ini Elsa ulang tahun yang pertama dan aku mau unclenya datang. Dan jangan lupa bawa hadiah yang mahal," kata Dion sambil tertawa di ujung telepon. "Ok aku akan datang." Sambungan telepon pun usai dan Aldrich kembali memandang wajah Anna yang begitu cemas dan ketakutan. "Silahkan diminum," kata Aldrich sambil menyodorkan secangkir teh hangat. "Makasih." Anna dengan tangan yang bergetar mencoba meminum teh hangat itu. Hak itu tak luput dari pandangan Aldrich. Annanya yang dulu benar-benar sudah berubah. Anna yang dulu terkenal pemberani dan ceria tapi sekarang Anna terlihat ketakutan dan cemas. Apa peristiwa itu merubah kamu Anna? Dalam hati Aldrich berbicara pada dirinya tentang perubahan yang Anna alami. Karena perubahan Anna saat ini sangat signifikan dan Aldrich hampir tak mengenali sosok Anna yang dulu. Wah akhirnya Anna dan Aldrich bertemu lagi. Dan setelah ini ceritanya akan lebih menarik karena Aldrich akan melakukan cara apapun untuk mendapatkan Anna. Dan tentu saja akan ada pihak lain yang mencoba merebut Anna dan juga Aldrich tentunya.. So, se you  next chapter Happy reading
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD