10. Tentang Asrama dan Pemiliknya (2)

1036 Words
            Pak Karta itu memang panutan sekali, sifatnya yang seperti itu tentu menular kepada seluruh penghuni asrama. Mereka juga akan bersikap baik kepadanya di setiap kesempatan dan kebaikan itu semata-mata tulus dilakukan bukan hanya ingin mencari muka saja di depannya, para penghuni asrama juga terkadang senang membantu beliau jika secara tiba-tiba pria paruh baya itu meminta bantuan, tanpa pamrih sedikit pun mereka pasti akan membantu, malah terkadang mereka sering berebut untuk menolong.             Karena Pak Karta baik kepada mereka, maka mereka juga tentu berbuat hal yang sama untuk selalu baik kepada beliau. Bahkan terkadang kebaikan mereka dibalaskan lewat Tarisa yang merupakan anak semata wayang Pak Karta, para penghuni asrama sering sekali membelikan sesuatu untuk gadis kecil itu ketika mereka sehabis pulang ke rumah, sebagai balasan dari kebaikan yang sudah Pak Karta berikan kepadanya.             Hal baik memang akan selalu dibalas dengan kebaikan pula bukan?             Tidak hanya Pak Karta saja yang selalu berbuat baik kepadanya mereka. Ada Ibu Ana yang merupakan istri dari Pak Karta yang juga sekaligus merangkap sebagai ibu dari seluruh penghuni asrama. Wanita itu sangat amat lembut dan baik hati, sosoknya sangat disayangi oleh semua penghuni asrama.             Wanita paruh baya itu yang sering memasak makanan di setiap harinya dan terkadang di bantu oleh penghuni asrama putri jika kebetulan mereka tidak ada jadwal di luar asrama, mereka terlampau sering memasak bersama dan masakan Ibu Ana juga sangat enak sehingga sering sekali dipuji oleh anak-anak di asrama dan mereka juga betah memakan masakannya daripada membeli dari luar.             Wanita itu juga sering memasak beberapa makanan lainnya dan membagikannya ke dua bangunan itu tanpa perlu memanggil mereka untuk datang ke ruang makan utama, hal tersebut selalu menjadi hal yang menyenangkan bagi mereka semua.             Sifatnya yang juga sangat keibuan terkadang membuat para penghuni sering bermanja-manja kepadanya dan mengadu jika ada di antara mereka yang sedang bertengkar dengan candaan. Ibu Ana akan selalu sabar menanggapi semua sifat penghuni asrama yang bahkan terkadang terasa lebih seperti anak kecil dari anaknya sendiri. Padahal mereka semua memiliki usia yang bisa terbilang sudah besar, tapi Ibu Ana tidak pernah memprotes hal itu, malah menurutnya menyenangkan bisa memiliki anak sebanyak itu.             Ibu Ana itu juga sudah terasa seperti ibu mereka sendiri karena perlakuan semua anak asrama sama seperti ketika mereka memperlakukan ibu kandung mereka.             Lalu ada Tarisa si anak kandung dari Pak Karta dan juga Ibu Ana yang sangat amat lucu dan juga ceria. Tarisa adalah pemilik usia paling kecil di rumah itu, bahkan usianya terbilang paling muda juga dari seluruh anak-anak asrama. Dia masih bersekolah di Sekolah Menengah Pertama kelas dua.             Sosoknya sering kali menjadi bahan untuk jahilan para kakak-kakak penghuni yang lain, namun tak bisa dipungkiri bahwa mereka semua juga menyayanginya. Gadis kecil itu juga sangat baik kepada mereka dan bukan tipe orang yang pencemburu ketika ayah dan ibunya menjadi orangtua untuk banyak anak sekaligus, Tarisa malah senang setiap kali ada penghuni baru yang datang ke asrama mereka karena dia senang mendapatkan banyak kakak.             Ibunya tidak bisa hamil lagi yang berarti Tarisa tidak bisa lagi memiliki saudara, jadi memiliki banyak kakak di asrama ini membuat dirinya jadi tidak kesepian karena terkadang ada saja dari mereka yang menemani Tarisa ataupun mengajak gadis itu pergi ketika mereka ingin pergi ke luar. Sangat jarang sekali Tarisa ditinggalkan seorang diri karena dia lebih sering ikut ketika beberapa dari mereka ingin pergi.             Tarisa juga bukan tipe adik kecil yang menyebalkan, gadis itu sedikit tomboy terlihat dari sikapnya dan juga cara berpakaiannya. Gadis kecil itu sangat penurut dan terkadang bisa dengan mudah membalas setiap candaan yang dilontarkan oleh kakak-kakaknya. Gadis itu juga termasuk anak kecil yang paham sekali dengan trend saat ini, dia pintar bergaul maka tak heran jikalau semua penghuni asrama jadi dekat dengannya karena Tarisa memang semenyenangkan itu apalagi jika diajak bicara.             Gadis yang masih terbilang kecil itu bisa dengan mudah menghidupkan suasana dengan celetukannya yang terkadang random. Dia juga bisa mencairkan suasana yang tadinya terasa dingin, kedua orangtuanya mendidik gadis itu dengan sangat baik sehingga tumbuh menjadi anak perempuan yang manis.             Tak heran sih, karena melihat dari sifat Pak Karta dan juga Ibu Ana yang memang sebaik itu hingga akhirnya turun pada Tarisa yang memiliki sifat tidak jauh berbeda dengan mereka berdua.             Tidak ada yang menaruh benci untuk setiap orang yang tinggal di dalam sana, mereka semua sudah terasa seperti keluarga yang sangat akrab. Para penghuni asrama putra dan putri pun sudah seperti teman yang memang dekat, mereka sering mengobrol ketika sedang makan dan tak jarang mereka juga pergi keluar bersama. Memang sedekat itu mereka semua hingga tak heran lagi rasanya ketika melihat mereka sedang bersama-sama.             Asrama Kartapati memang menjadi asrama yang paling sempurna dari seluruh tempat tinggal sementara yang ada, terkadang sulit membangun hubungan dengan pemilik asrama hingga bisa terasa seperti keluarga sendiri. Ada banyak tempat tinggal sementara yang pemiliknya justru terkesan cuek dan tidak terlalu memperhatikan anak-anak yang tinggal di tempat yang mereka buat, interaksi mereka biasanya hanya terjadi di setiap bulan ketika anak-anak tersebut akan menyetorkan bayaran bulanannya.             Tidak seperti mereka yang tinggal di asrama ini, bahkan terkadang para penghuni asrama putra dan putri juga sering sekali menceritakan tentang asrama ini kepada teman-teman di lingkungan kerja atau sekolahnya. Sehingga mereka yang mendengarkan terkadang merasa iri dan sering kali bertanya apakah masih ada kamar kosong di sana karena mereka ingin pindah atau ikut tinggal di sana.             Memang semenyenangkan itu tinggal di asrama Kartapati. Para penghuni juga sering menceritakan hal baik tentang asrama ini kepada keluarga mereka. Sehingga pihak keluarga pun tidak merasa takut sama sekali melepaskan anak mereka untuk merantau, karena mereka tahu bahwa keluarga Kartapati akan selalu menjaga anak-anak mereka dengan baik.             Bahkan para orangtua pun memiliki nomor pemilik asrama untuk berjaga-jaga ketika memang ada sesuatu yang tidak diinginkan sampai terjadi. Mereka juga rutin menanyakan kabar dan terkadang jika anak mereka susah dihubungi maka mereka akan menghubungi pemilik asrama, dan tak jarang juga para keluarga mengirimkan makanan khusus untuk pemilik asrama yang nantinya juga akan kembali dibagikan kepada anak-anak penghuni lainnya.             Hubungan mereka semua memang sebaik itu, maka tak heran lagi jika memang asrama ini dicap sebagai asrama terbaik yang ada di lingkungan itu. Karena semua yang ada di dalamnya memang ada dalam lingkungan yang positif hingga dapat membuat siapa pun yang melihatnya lantas merasa iri dan ingin ikut merasakan kehangatan yang ada di dalam sana.   
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD