09. Tentang Asrama dan Pemiliknya

1066 Words
            Di dalam asrama Kartapati, terdapat satu rumah utama pada bagian depan dan juga dua bangunan bertingkat dua yang ada di belakang rumah utama milik keluarga Kartapati. Kedua bangunan itu berhadapan dan dibatasi oleh taman kecil serta pagar yang membatasi kedua bangunan tersebut, di dalam kedua bangunan tersebut juga memiliki masing-masing enam kamar yang bisa dihuni oleh mereka yang memang ingin menyewa asrama tersebut. Kedua bangunan itu dibedakan untuk menjadi bangunan khusus laki-laki dan bangunan khusus perempuan, yang memang sudah dibuat sejak awal ketika asrama ini berdiri di dua tahun lalu.             Walaupun dua bangunan itu dibuat berdekatan tapi bukan berarti pemilik asrama memperbolehkan para penyewa dapat melakukan segala sesuatu dengan begitu bebas. Bukan seperti itu. Ada aturan yang ditetapkan untuk para penghuni asrama putra ataupun asrama putri yang tidak boleh dilanggar oleh mereka semua, jika sampai melanggar maka akan ada sanksi yang akan diberikan dengan tegas dan penghuni tersebut bisa dikeluarkan pada saat itu juga.             Peraturan di asrama ini tidak begitu ketat, sang pemilik asrama hanya tidak mau jika mereka yang menghuni itu merupakan orang-orang yang termasuk dalam pergaulan bebas. Bapak Karta selaku pemilik asrama ingin menjaga nama baik tempat ini sekaligus anak-anak yang menghuni di asramanya, maka dari itu beliau selalu mengingatkan mereka untuk tidak berbuat terlalu berlebihan.             Pergaulan bebas yang dimaksud pula adalah mereka yang sudah terjerumus pada bagian hitam dalam dunia dan sulit untuk dikeluarkan. Pak Karta tidak mau jika ada penghuni seperti itu di asramanya karena dia ingin menjaga asrama ini dengan baik.             Ketika ada yang ingin menyewa kamar di salah satu bangunan pun akan selalu Pak Karta cek dulu sedikit tentang latar belakangnya agar kedua belah pihak bisa saling tahu tentang kekurangan dan kelebihan masing-masing pihak. Agar kelak tidak akan saling menyusahkan, jika Pak Karta menemukan adanya keganjalan maka dia tidak akan menerima anak tersebut untuk tinggal di asramanya, Pak Karta memang sedikit pemilih namun itu semua dilakukan untuk yang terbaik.             Peraturan paling utama yang tidak boleh dilanggar adalah hal tersebut. Pak Karta memperbolehkan jika memang ada dari penghuni asrama putra dan putri yang saling menyukai dan akhirnya memutuskan untuk berpacaran, tapi kunjungan antar asrama tidak pernah diperbolehkan, jika mereka memang ingin berpacaran di sekitar asrama maka harus pada tempat yang bisa terlihat oleh banyak orang dan tidak boleh sembunyi-sembunyi. Peraturan yang satu itu dibuat agar tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan.             Selain itu, Pak Karta memperbolehkan segala hal dilakukan agar para anak-anak asramanya dapat menjaga diri sendiri dengan baik dan tidak bersikap terlalu berlebihan.             Pak Karta selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anak-anak asrama, beliau juga termasuk orang yang sangat baik dan suka berbagi, tidak pernah membeda-bedakan antar penghuni dan jika diperhatikan pun dia selalu memperlakukan semuanya dengan sangat adil tanpa terkecuali, baik itu untuk penghuni putri ataupun putra dia selalu bisa memperlakukan semuanya dengan adil seperti anak sendiri.             Pria paruh baya itu selalu berusaha untuk membangun komunikasi yang baik terhadap semua penghuninya, jika dilihatnya ada yang berbeda dari biasanya pasti Pak Karta akan bertanya apa yang sedang mengganggu dirinya? Biasanya ada beberapa dari mereka yang mau bercerita dan bahkan meminta saran darinya, tapi ada juga yang biasanya memilih untuk diam dan berkata bahwa dia bisa menyelesaikan masalahnya sendiri dan sekarang hanya butuh waktu untuk berpikir saja.             Pak Karta berusaha menempatkan dirinya untuk menjadi ayah bagi mereka semua, karena semua anak-anak yang tinggal di asrama ini pastilah jauh dari kedua orangtua mereka.             Tetapi, Pak Karta tidak ingin terlalu menuntut apa pun karena bagaimanapun juga dia hanya pemilik asrama saja dan bukan orang tua kandung dari mereka, jika memang dibutuhkan pasti Pak Karta akan mendengarkan jika kebetulan dirinya juga sedang tidak sibuk. Tapi, jika mereka memilih untuk menyimpan rahasianya sendiri juga tidak masalah, apa pun yang membuat mereka merasa nyaman pasti akan dibiarkan.             Pak Karta juga rajin menanyakan apakah air kamar mandi mereka lancar atau tidak, karena jika tidak pasti akan segera dia benarkan. Semua tentang asrama kadang Pak Karta pertanyakan karena dia ingin semua penghuninya merasa nyaman, bahkan pria paruh baya itu juga rutin memberikan seprai baru kepada seluruh penghuni agar mereka bisa menggantinya dan yang lama akan dilaundry di rumah utama yang menjadi tugas mereka masing-masing.             Seluruh tambahan alat atau apa pun yang diberikan oleh Pak Karta di asrama tidak pernah menjadi penambahan biaya untuk setiap bulannya. Pria paruh baya itu memberikan dengan ikhlas tanpa meminta imbalan lainnya, dia juga memberikan harga untuk penyewa setiap bulannya yang bisa terbilang murah dan cocok untuk kantong pelajar seperti mereka. Sehingga tidak pernah ada satu pun dari anak-anak asrama yang mengeluh bahwa asrama yang mereka tinggali ini tidaklah nyaman.             Bahkan mereka semua malah sering mengucapkan terima kasih tiap kali Pak Karta memberikan alat baru atau barang yang mereka butuhkan. Mereka juga sering berkata bahwa asrama ini adalah asrama terbaik yang pernah ada dan mereka tidak menyesal untuk tinggal di sini, bahkan rasanya saking terlalu nyaman terkadang mereka jadi malas untuk pulang ketika hari liburan tiba.             Tetapi Pak Karta tetap mengingatkan mereka semua bahwa rumah adalah tempat utama mereka untuk pulang. Pak Karta pernah mengatakan seperti ini kepada anak-anak asramanya ketika makan malam di suatu hari.             “Jangan malas pulang ke rumah, kalo ada waktu untuk liburan toh ya dipakai untuk pulang karena keluarga kalian pasti rindu mau bertemu. Kalian semua merantau sudah cukup lama, padahal sebelumnya selalu di rumah dan orangtua juga selalu melihat kalian di rumah setiap harinya, tapi kan sekarang tidak. Jadi, jangan pernah malas untuk pulang ke rumah ya, kalian juga harus menyisihkan waktu untuk keluarga di tengah kesibukan yang ada, jangan lupa bahwa kalian juga punya keluarga di kota-kota yang berbeda yang selalu menunggu kalian untuk pulang.             “Jangan malas juga untuk menghubungi keluarga masing-masing setiap hari, kirimkan pesan kepada ayah atau ibu kalian walaupun hanya sekadar memberikan kabar karena mereka pasti akan senang sekali jika kalian melakukan itu. Bapak ini sudah pernah merasakan semuanya maka dari itu Bapak bisa bicara seperti ini kepada kalian, kalau belum ada pengalamannya mana bisa Bapak berkata seperti ini untuk menasihati kalian. Jangan terlalu sering membuat kedua orangtua kalian khawatir ya, ingat pesan Bapak.             “Selagi masih ada ibu bapaknya itu di sayang terus, nanti kalau udah nggak ada baru kerasa gimana kehilangannya. Untuk asrama kalian tenang saja, Bapak pasti akan rajin memanggil tukang bersih-bersih seminggu sekali agar asrama tetap bersih walaupun kalian semua pulang kampung ketika liburan, Bapak juga akan selalu mengawasi agar tidak ada yang masuk ke kamar kalian, jadi kalian tenang saja dan bisa pulang dengan tenang tanpa khawatir.”   
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD