Bila keadaan di ruang ICU sangat mencekam, maka sama halnya dengan hati Rayyan saat ini, netranya membeliak ketika melihat sosok Raffa yang tampak tenang dalam tidurnya. Ah, bukan sedang tidur tapi sedang dalam keadaan koma. Bunyi irama jantung yang timbul dari monitor jantung terdengar jelas di ruang ICU tersebut, seakan menyemarakkan ketegangan yang tak bisa dilukiskan oleh siapa pun, yang jelas ketika kaki sudah melangkah masuk ke ruang ICU, maka segenap jiwa yang tampak kuat dan tegar, pasti akan roboh saat itu juga. Tangan Rayyan yang masih mencengkeram handle tepi ranjang itu mulai goyah. Langkah kaki yang sempat berhenti kini mulai melangkah agar lebih dekat dengan bocah tampan tersebut. Selangkah demi selangkah maju, tangan kanannya agak gemetar namun terulur ke arah Raffa. Waja