Mendekapnya, memeluk sang buah hati, dan menyiapkan hati untuk memasrahkan nasib anaknya di tangan dokter serta doa terbaik yang menyertainya. Sasha mengendong anaknya menuju ruang operasi di dampingi oleh Bunda Fian serta salah satu perawat yang mengiringnya. Air mata jatuh beriringan dengan langkah kaki yang bergetar hebat, namun dipaksa untuk terus berjalan sesuai arahan perawat. Usai itu Raffa dibaringkan di atas brankar, kedatangannya sudah disambut oleh Dokter anestesi. “Ibu harap tenang, bersabar dan yakinlah dengan pertolongan Allah,” ucap Dokter tersebut yang sudah menyuntikan obat bius pada infusan Raffa. Sasha hanya bisa mengangguk pelan, bibirnya juga tak sanggup lagi berkata, hanya air matanyalah yang berbicara. Semakin lama kelopak mata bocah tampan itu tertidur, tanda oba