Sedih Paula

1069 Words

Mata pemuda itu melirik sebentar ke arahnya, lalu fokus ke lokernya yang terbuka. Paula berdecak sinis. Sebal karena ternyata loker pemuda itu berada tepat di samping lokernya. "Napa, Paula?" tanya Iin. Decakan Paula terdengar olehnya. "Ck. Datang lagi nih si Kribo," decak Paula. Lagi-lagi pemuda itu melirik ke arah Paula sebentar. Seperti sebelumnya, raut wajahnya datar saja tanpa ekspresi. "Hahahhaha. Kebayang lu sewot. Jodoh kaliii," "Iya nih. Ke mana gue, di situ dia. Mana kusut lagi tuh rambut. Kebayang kalo dia garuk, sekali garuk, rontok dah kutu-kutu," "Hahahhaha. Nggak sekalian pohon beringin, Paula. Digoyang dikit, langsung banyak kunti-kunti turun," "Heran gue. Nggak pernah gue liat dia garuk-garuk kepalanya. Gue aja ngeliat dia bawaan pengen gue garuk-garuk tuh kepala,"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD