Maaf, Terry

1132 Words

Hampir saja dia remas kertas tugasnya, muncul pemuda yang dia sebut kribo dengan langkah santai. Dia tampak sedang menyerahkan tugas kuliah di kotak lain. Paula cepat-cepat hapus air matanya dan berdiri membelakanginya. Dia malu luar biasa. Baru kali ini dia menangis di area publik, meskipun dalam keadaan sepi. “What are you crying about (Apa yang kamu tangisi)?” tanya si kribo yang berdiri di belakangnya. Paula pejamkan matanya. Dia menangis lagi. Dia tidak peduli dengan kribo yang begitu dia benci. Paula perlahan menghadap si Kribo. Dia terperangah dengan tubuh tinggi kribo. Lebih tinggi dari tubuh papanya yang dia anggap paling tinggi di dunia ini. “I … I … I was late in a second. I wanted to submit my paper, but that box was locked already (Aku, aku ... aku telat satu detik. Aku m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD