Rencana terbentuk. Samaran terpasang. Kismis kembali menempel. Rombongan berangkat ke Bandara Husein Sastra Negara. Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Stefan memarkirkan mobilnya di tempat parkir kemudian bergegas keluar dari mobil diikuti yang lain. Menggunakan samaran yang unik, Kuntol, Dong, dan Djatmiko, terlihat seperti tiga om-om c***l dengan perut buncit dan kumis miring. Hanya Stefan dan Asih yang tampak mempesona dengan pakaian pilot dan co-pilotnya. Mereka sengaja tidak mengenakan samaran karena toh Si Om tidak pernah bertemu dengan keduanya. “Jadi nanti ceritanya begitu Teh Felysia aman, kita meringkus Atang?” tanya Asih memastikan rencana mereka sekali lagi. “Benar,” jawab Kuntol. “Semua sudah siap dengan senjata masih-masing? Pastikan senjata kalian tidak mencurigakan