Arum melangkah perlahan memasuki ruang perawatan, matanya langsung tertuju pada putrinya, Briana, yang tengah berbaring dengan wajah lelah namun bahagia. Di sampingnya, Jeremy duduk sambil menggendong bayi perempuan mungil yang baru saja lahir. Suasana haru menyelimuti ruangan itu. "Mama, terima kasih sudah datang," ucap Briana dengan senyum lemah namun penuh kebahagiaan. Arum mendekat, matanya berkaca-kaca melihat cucu perempuannya untuk pertama kali. Jeremy berdiri dan menyerahkan bayi itu ke pelukan Arum. "Namanya Lilian Evangeline Handsone," kata Briana dengan suara lembut. Arum tersenyum, menatap wajah mungil Lilian yang tertidur pulas. "Namanya indah sekali," ujarnya sambil mengelus pipi halus cucunya. Jeremy mengamati momen itu dengan perasaan campur aduk. Bertahun-tahun lalu,