Rasanya Seperti Mati

1323 Words

Mikayla sempat ragu, tapi langkah kakinya tetap mengikuti. Apa ini bagian dari jebakan? Atau... permainan baru dari Arsenio? Lorong yang ia lewati jauh lebih sepi. Cahaya putih di atas kepalanya terasa terlalu terang. Bayangan tubuhnya memanjang di lantai marmer. Pintu kaca terbuka otomatis saat mereka tiba di ruang kecil dengan interior yang jauh lebih mewah dibanding ruang wawancara sebelumnya. “Silakan duduk. Tunggu sebentar, seseorang akan segera menemui Anda,” kata petugas itu sebelum pergi dan menutup pintu di belakangnya. Mikayla duduk perlahan, jari-jari tangannya gemetar. Entah kenapa, ruangan itu terlalu sunyi. Terlalu familiar. Dan saat gagang pintu berputar kembali, tubuhnya menegang seketika. Pintu terbuka pelan dan sosok pria itu masuk dengan langkah tenang yang begitu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD