bc

Secret Life Of Alex

book_age16+
598
FOLLOW
3.9K
READ
billionaire
dark
love after marriage
arrogant
badgirl
brave
CEO
billionairess
assistant
like
intro-logo
Blurb

Sena mencoba peruntungan dengan menjadi sekretaris di perusahaan Dominic.

Sena gadis sederhana itu malah menjadi seseorang yang dicintai sang Presdir yang menyimpan banyak rahasian.

Sena terlalu hebat untuk bisa menaklukkan segalanya, hingga akhirnya dia mendapat kekuasaan dikeluarga Dominic.

Apa yang dilakukan Sena dan apa yang melatar belakangi semua yang dia lakukan?

Terlalu banyak cerita, rahasia, dan konflik yang terjadi.

"Aku tidak akan melepaskanmu, Tuan"

chap-preview
Free preview
Antonio Alexander Dominic
Bagian 1 Langkahnya pasti, begitu begitu lihai memilih, dilihatnya tubuh tinggi itu didepan cermin badannya begitu tinggi, tubuhnya sangat mempengaruhi, bahunya begitu kokoh, rambut hitamnya sangat legam.             “Sudah saatnya Presdir” Menoleh kemudian mengangguk perlahan, diperbaikinya dasi yang sudah rapi, tak lupa pergelangan tangan kirinya melingkar jam tangan yang jangan ditanya berapa harganya, cincin mewah dijari telunjuknya di tangan kiri yang terus setia disana tanpa pernah dilepasnya. Memastikan lagi penampilannya yang selalu sempurna. Keluar dari ruangan, berjalan menuruni tangga, langkahnya terhenti tepat disamping mobil putih, seorang gadis sudah membuka pintu mobil mempersilahkan tuannya untuk segera masuk, tapi laki laki itu masih berdiri, menghirup udara banyak kemudia masuk kedalam mobil, disusul dengan gadis yang membuka pintu lagi duduk didepannya bersebelah dengan supir.             “Jadwal pagi ini rapat dengan…”             “Jadi kapan Dev?” Gadis yang disebut dipanggil itu langsung kalimatnya, jika saja bukan karena seseorang yang dini duduk dikursi belakang itu atasannya sudah dia tendang laki itu keluar mobil.             “Sabar Dev”             “Minggu depan teman saya akan datang Presdir”             “Kau tau kriteriaku kan?”             “Tentu Presdir saya tidak akan mengecewakan anda” Gadis itu kembali melanjutkan kalimatnya yang sempat terpotong, tapi laki laki dibelakangnya malah tidak mendengarkannya. Melihat jalanan begitu ramai di cuaca cerah ini. Laki laki ini menghembuskan nafasnya, sebentar lagi akan ada orang baru yang menggantikan sekretarisnya yang sudah bertahun-tahun bersamanya. Jika saja sekretarisnya itu tidak memiliki hubungan dengan laki-laki bernama Jason sampai mengandung anaknya, dia tidak akan mengundurkan diri.             “Presdir…Presdir…tuan Alex…tuan” Laki laki itu baru sadar jika sekretarisnya sedang menjelaskan jadwalnya hari ini tapi malah tidak didengar, membenarkan posisi duduknya dan melihat lagi kearah Devi.             “Ya”             “Jadi untuk malam nanti apa akan di reschedule?”             “Tidak, tidak perlu” Devi tau sedari tadi Presdirnya itu tidak mendengarkan, sudah menjadi hal yang biasa melihat atasannya tidak mendengarkan ucapannya, Devi hanya berharap yang menggantikan posisinya bisa tahan dengan Alex. Antonio Alexander Dominic. Atau biasa dipanggil Alex. Seorang Presiden Direktur disebuah perusahaan ternama di ibu kota. Keluarga Dominic sepertinya tidak perlu diragukan lagi bisnisnya, dari kakek buyutnya sudah sukses mendirikan bisnis disegala bidang kemudian turun ke anaknya, ke cucunya dan kini ke Alex yang merupakan cicitnya. Keluarga Dominic seperti predator bisnis yang sudah tersebar di beberapa kota bahkan negara, keluarga yang cerdas dengan menjalin hubungan keluarga berlatar belakang bisnis juga dimana dengan tujuan bukan hanya membentuk keluarga atau memiliki keturunan, tapi juga untuk memperluas jaringan bisnis, itulah ambisi keluarga Dominic.             “Sudah sampai Presdir” Laki laki bernama Alex ini kembali tersadar dari lamunannya, bersiap turun dan memasuki gedung miliknya.             “Silahkan” Devi membuka pintu dan mempersilahkan Alex untuk turun yang sudah disambut dengan beberapa karyawannya. Diam sejenak dan melihat keatas gedung yang tinggi menjulang, begitu bangga dan angkuh Alex dengan apa yang sudah dia perjuangkan dan kini dia dapatkan, perusahaannya begitu sukses ternyata. Melangkah memasuki kantor miliknya yang disambut senyum semua karyawannya, hanya berjalan dengan pasti tanpa membalas senyum mereka sedikitpun.­ Menaiki lift dan masuk keruang kerjanya yang begitu luas dan megah, bagaimana tidak Alex tentu saja butuh ruangan yang sangat nyaman dan bisa membuatnya bangga. Gedung berlantai dua belas itu sangat menonjol diantar gedung yang lain, ditambah gedung ini bukan hotel melainkan perusahaan desain interior dan arsitektur menjadikan perusahaan ini begitu diimpikan banyak orang untuk bisa bekerja disini. Banyak orang berlomba lomba untuk bisa bekerja diperusahaannya, untuk bisa bekerja disini juga bukan hal yang gampang, terlalu banyak syarat, kriteria dan berbagai jenis tes demi mendapat karyawan yang sempurna, dengan jaminan gaji yang tinggi, ditambah berbagai tunjangan dan fasilitas yang diberikan, perusahaan Dominic tetap menjadi cita cita semua orang.             “Presdir 25 menit lagi rapat akan dimulai” Alex hanya diam, sedikit mengangguk kemudian Devi pergi. Tidak akan ada yang bisa bekerja sesempurna Devi, Alex malas sebenarnya menemui orang baru yang artinya dia harus mengajarkan orang lain lagi untuk bisa bekerja disisinya. Devi jangan ditanya, dia sudah cukup muak dengan tingkah Presdirnya itu, cukup tujuh tahun dia habiskan untuk menjadi sekretaris Alex yang begitu banyak maunya dan cukup menguras emosinya. Hanya saja Devi juga cukup khawatir jika kandidatnya tidak ada yang sesuai atau tidak betah bekerja dengan Alex yang super duper harus sabar menghadapinya.             “Jadi udah dapet?” Devi menghirup aroma kopi ditangannya kemudian meminumnya perlahan, melihat Tania teman kerjanya yang kini berdiri didepannya dengan kopi ditangannya juga.             “Udah, beberapa ada yang mengundurkan diri sebelum interview karena syarat ketiga”             “Tidak boleh hamil, right?”             “Yap” Ini juga salah satu alasan Devi mengundurkan diri, setelah hampir tiga bulan bersama Jason, Devi tiba tiba mengandung anaknya, tidak mungkin bagianya untuk menggugurkannya ditambah Jason juga siap untuk bertanggung jawab membuat Devi lebih memilih untuk mengorbankan pekerjannya. Masih ingat bagaimana saat dirinya memberitahu Alex perihal ini, saat itu juga Alex tanpa belas kasih menyuruh Devi untuk menggugurkan bayinya saja. Jika bukan karena Devi tau sikap Alex saat itu juga dia tidak peduli jika Alex adalah bosnya sudah dia lempar pisau saat itu juga, beruntung Devi mengerti dan sudah biasa dengan sikap Alex yang tidak pengertian dan tidak berperasaan yang saat itu hanya Devi balas dengan kata dia siap mengundurkan diri dan tidak mau menyalahi peraturan perusahaan. Lagi pula diumurnya saat ini Devi sudah harus memiliki keluarga.             “Balik Dev sudah mau rapat”             “Okey, aku duluan ya Tan” Devi melangkah menuju ruangan Alex, menjeput Presidrnya itu untuk segera menuju ruang rapat.             “Ada yang perlu saya siapkan lagi, Presdir?”             “Saya lupa ingatkan kamu untuk menyusun surat aduan”             “Sudah saya persiapkan” Inilah yang dimaksud Alex, belum juga Alex meminta atau lupa Devi dengan sigap menyiapkan semuanya tanpa terlupa atau kesalahan sedikitpun. Alex masih menyayangkan pemberhentian Devi di perusahaannya.             “Saya berharap kamu masih bisa disisi saya Dev”             “Maaf tuan sudah mengecewakan” Hanya itu yang bisa Devi respon, entah sudah berapa kali atasannya itu berharap Devi untuk tidak mengundurkan diri tapi akan selalu Devi tolak, tidak mungkin bagi dirinya untuk membunuh bayinya sendiri, kalaupun Alex merubah peraturan perusahaan mengenai syarat sekretaris tidak boleh hamil Devi akan tetap mengundurkan diri, dia tidak mau membahayakan kandungannya dengan pekerjaan yang cukup menguras tenaga dan emosi. Alex juga tidak mungkin merubah peraturan perusahaan, dia tidak mau menjadi orang yang gegabah dan tidak disiplin bahkan hanya sekali. Seperti biasa Alex rapat dengan fokus, tidak mau ada materi yang terlewat bahkan salah sedikitpun, ini salah satu hal yang bisa membuat perusahaannya begitu sukses, disiplin. Alex bahkan tidak segan segan menolak segala ide yang dipresentasikan karyawannya walaupun sudah mereka kerjakan dengan maksimal, lagi pula ini demi kemajuan perusahaan dan kesejahteraan mereka. Inilah Alex, seorang Presiden Direktur tanpa belas kasih, dengan sikap arigan, sombong, angkuh dan sangat disiplin tertutup dengan wajah tampan, tinggi, dan kekayaan yang tidak akan pernah habis. Alex tetap menjadi incaran banyak wanita, siapa yang tidak mau menjadi keluarga Dominic. Tidak mudah juga bagi Alex mendapatkan posisi saat ini, keluarganya juga sangat disiplin demi menjaga nama baik kelurganya yang sempurna, banyak hal yang dilalui Alex hingga bisa menduduki jabatan ini, jika banyak orang berfikir Alexx memang lahir dari keluarga kaya raya dan pebisnis hingga kini diumur yang muda bisa menduduki jabatan Presiden Direktu. Tok tok             “Masuk”             “Permisi Presdir, untuk pertemuan dengan Mr. Cho dibatalkan, mereka mengatur ulang jadwal pertemuan untuk…”             “Batalkan, aku tidak suka orang yang tidak disiplin”             “Baik Presdir” Alex terlalu angkuh dan sombong, walaupun banyak orang yang mengangguminya tapi banyak orang juga yang membencinya karena sifatnya itu, Alex tidak peduli tentu saja lagi pula orang yang menjauhinya tidak akan membuatnya jatuh miskin.             “Semoga bisnismu hancur dan kau jatuh miskin Mr. Alex” Caci dan makian jangan ditanya berapa banyak yang Alex dapat, sumpah serapah bahkan doa terburuk sering Alex dengar tapi dengan santainya dia hanya menjawab.             “Terimakasih atas doamu, Tuhan terlalu jahat untuk tidak mengabulkan itu” Alex terlalu berkuasa, dia tidak pernah takut dengan rival bisnisnya. Alex terlalu sulit untuk dikalahkan, Alex terlalu mendominasi kekuasaan.             “Permisi Tuan, sudah saatnya pulang” Beginilah Alex setiap hari, bekerja seharian tidak kenal lelah bahkan terkadang dia sampai lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya, Alex tidak mau membuat perusahaannya hancur sedikit saja, dia mau yang sempurna. Hidupnya terlalu monoton, bangun kemudian bekerja lalu pulang dan tidur, besoknya dia akan melakukan hal yang sama setiap harinya. Alex merasa pekerjaannya terlalu sibuk dan penting untuk dia melakukan hal yang lain sangat tidak berguna. Devi membuka pintu mobil, mempersilahkan tuannya untuk masuk kemudian mobil melaju menuju rumah Alex.             “Berapa banyak kandidatnya?”             “Untuk pendaftaran pertama sebanyak 23 orang kemudian dites pertama yang lolos 11 orang dan kini sisanya untuk interview minggu depan yaitu tujuh orang”             “Tujuh orang? Kemana perginya empat orang lagi?”             “Mengundurkan diri Presdir”             “Mengundurkan diri? Diperusahaanku?” Devi memasang wajah kesal, jika saja bukan karena peraturan menyebalkan itu Devi tidak akan bersusah payah mencari penggantinya. Lagipula untuk apa peraturan aneh macam itu.             “Iya Presdir karena peraturan yang tidak memperbolehkan sekretaris untuk mengandung atau mempunyai anak” Alex menaikkan sebelah alisnya, kenapa banyak wanita yang begitu menginginkan pekerjaan menyakitkan seperti mengandung itu.             “Kenapa banyak wanita ingin mengandung, aneh” Devi menggeram kesal, bagaimana mungkin atasannya itu mengatakan tepat didepan seorang wanita yang kini tengah hamil, dan bagaimana mungkin Alex mengatakan hal seperti itu, bukankah mengandung dan mempunya anak adalah kodrat wanita.             “Aku akan ikut dalam seleksi interviewnya”             “Itu sudah diatur oleh bagian HRD Presdir anda tidak perlu khawatir”             “No no aku akan ikut, aku ingin melihat langsung penggantimu Dev” Devi menyerah, tidak mungkin baginya untuk memenangkan perdebatan dengan Alex.             “Baik Presdir akan saya sampaikan pada bagian HRD untuk mengatur tempat anda” Tidak ada yang tidak bisa dilakukan Alex, dia harus mendapatkan apapun yang dia inginkan dan dia tidak menerima perdebatan ataupun kekalahan, itu bukan gayanya. Setelah sebelumnya Devi merasa senang kandidat penggatinya cukup kini dia mulai risau lagi, belum minggu depan untuk jadwal interview kini sudah ada dua orang yang memilih untuk mengundurkan diri juga perihal syarat mengenai kehamilan yang artinya sudah tersisa lima orang saja.             “Seriously? Lima orang?” “Iya Tan, nunggu untuk minggu depan terlalu riskan, bisa bisa semuanya mengundurkan diri”             “Bisakah jadwal interview dipercepat?”             “Mustahil, HRD yang mengatur jadwalnya dan jadwal tuan Alex begitu padat minggu ini” Beruntung Tania tidak menjadi sekretaris Presdirnya itu, jika saja dulu saat melamar pekerjaan diperusahaan Alex Tania tidak berubah pikiran dan menukar posisinya dengan Devi mungkin saja saat ini dia yang pusing.             “Tuanmu sangat pemilih Dev”             “Yap I know, aku bingung jika terlalu banyak meletakkan persyaratannya nanti tidak ada yang berminat, duh aku bingung Tan, ini terlalu sulit”             “Tuhan itu adil, Alex yang begitu sempurna ternodai dengan sifatnya”             “Yap, dan kini orang lain juga merasakan karma Tuhan”             “Hahaha tidak Dev bukan begitu, sebentar lagi kan kau akan pergi dan tinggal bersama Jason”             “Yap itu untungnya, sebentar lagi aku akan lepas dari genggaman sang penguasa itu, kenapa tidak dari dulu aku pikirkan untuk hamil agar segera pergi”             “Hey, menjadi bagian Dominic Corporation itu tidak mudah sayang ditambah banyak orang yang menginginkan berada diposisimu”             “Tapi tidak jika tau seperti apa aslinya” Tania hanya terkekeh, Devi sangat sibuk memikirkan penggantinya ditambah sang pengganti belum tentu sesuai dengan criteria bosnya.             “Ingat Dev, siapkan pengganti yang bisa menjaga rahasia Alex”             “Sialan aku lupa” Ini salah satu yang terpenting, penggantinya tidak bermulut besar dengan menyebarluaskan rahasia bosnya itu apalagi sampai suka bergosip, hal itu bisa menjadi petaka.             “Tidak banyak orang yang sanggup untuk menahan diri untuk tidak bergosip Dev, hanya kamu saja yang bisa tahan, bahkan aku saja tidak pernah tau apa yang kau sembunyikan perihal tuanmu itu” Tania benar, sulit menjadi seseorang yang bisa mnejhaga rahasia apalagi seorang wanita. Jangan lupakan hobi kebanyakan wanita, bergosip.             “Tuhan, apalagi cobaan ini, aku bisa mati muda sebelum melahirkan Jason junior”             “Shut up Dev, kata katamu bisa menjadi doa” Devi menghembuskan nafas, terlalu banyak yang perlu dia pikirkan ternyata.             “Pasti ada satu orang yang cocok menggantikanku Tan, kita lihat saja nanti” *** Hari senin adalah hari yang sibuk, semua orang harus datang dengan tepat waktu dimalam sebelumnya mungkin berpesta atau selesai liburan yang melelahkan. Bangun pagi di hari senin memang cukup sulit, setelah sebelumnya weekend dan kini harus kembali bekerja, tidak boleh terlambat. Sedangkan Devi, dia sudah dari pagi tadi sekitar pukul enak berada di kantor, menyiapkan semua hal untuk interview pagi ini sebelum akhirnya dia harus menjemput Alex di jam tujuh.             “Semuanya selesai, sepertinya” Jam sudah menunjukkan pukul enam lebih tiga puluh menit, Devi harus segera menjemput Alex. Jalanan begitu macet padahal transportasi umum juga tidak sepi, itu tandanya memang kota padat ini begitu sibuk dengan orang orangnya yang harus bekerja dengan baik tanpa terlambat sedikitpun. Devi sampai dirumah megah Alex, turun dan masuk untuk melihat apakah bosnya itu sudah siap untuk bekerja.             “Selamat pagi tuan Alex”             “Pagi Dev” Setelah dirasa Alex sudah siap, mereka langsung kembali menuju kantor.             “Saya bacakan jadwal hari ini tuan”             “Hm”             “Pagi ini aka nada interview sekretaris yang sebelumnya saya janjikan ada tujuh orang yang harus diinterview kini tersisa lima orang, dua diantaranya kembali mengundurkan diri. Setelah intervie di jam 10.30 anda ada pertemuan dengan client dari Jepang, jam 12.00 anda ada jadawal makan siang dengan keluarga Charlote untuk membicarakan proyek baru, di jam 15.00 sore anda ada meeting di kantor mengenai perubahan konsep mengenai even akhir tahun, jam 18.00 anda ada janji pertemuan dengan bagian direksi untuk membahas aduan kemarin”             “Oke, ada yang lain”             “Cukup tuan, mungkin ada yang perlu dikoreksi?”             “Kita lihat nanti”             “Baik” Dari bangun pagi Alex sudah merasa cukup bersemangat hari ini, dia tidak mau hari menerima sekretaris baru diwarnai dengan hal buruk yang bisa merubah moodnya, dia tidak mau sekretaris barunya langsung melihat sisi buruk dari dirinya.             “Malam nanti bisa pesankan kamar hotel, aku sedang tidak ingin pulang kerumah”             “Baik tuan, akan saya siapkan pakaian anda juga” Jangan lupakan juga jika Alex suka menyuruh hal dengan mendadak. Beruntung semalam Devi tidak berpesta, mala mini saja dia harus lembur karena bosnya itu tidak mungkin dia meninggalkannya sendiri. Alex akan menganggap pekerjaan Devi selesai jika Alex sudah dirumah, lain jika Alex ingin ketempat lain maka Devi juga harus ikut.             “Tidak perlu menemaniku Dev, aku hanya ingin tidur tidak lebih” Baru saja Devi berfikir akan lembur dan kini sepertinya Alex mengerti jika Devi malas menemaninya.             “Baik tuan, jika ada sesuatu yang bisa menghubungi saya” Mereka sampai dikantor yang diwarnai dengan seluruh karyawan yang sibuk dengan pekerjaan mereka, tidak lupa member hormat pada bos mereka. Alex duduk diruangannya, menunggu waktu untuk wawancara pagi ini, sejauh ini moodnya masih bagus.             “Permisi Presdir, sudah saatnya wawancara”             Oke    

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

PEMBANTU RASA BOS

read
16.4K
bc

My Hot Boss (Indonesia)

read
661.9K
bc

Sweetest Diandra

read
70.6K
bc

Undesirable Baby 2 : With You

read
162.1K
bc

Si dingin suamiku

read
491.8K
bc

My Boss And His Past (Indonesia)

read
236.7K
bc

Love Match (Indonesia)

read
173.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook