Alunan musik menemani Zalina yang pada saat ini dalam keadaan tidak baik, ia terlihat duduk dengan membungkukkan setengah tubuhnya. Saat ini ia hanya mampu menangisi apa yang baru saja ia ketahui, rahasia besar yang akan membuat keluarga nya semakin menanggung malu jika rahasia itu sampai terbongkar. Bagaimana mungki Zalina berpikir jika ia tidak hanya mendapatkan seorang keponakan melainkan adik dari hasil buah cinta Ayah kandung dan adiknya sendiri. Hal ini sangatlah menjadi beban untuk Zalina, apalagi Marine memintanya untuk merahasiakan ini semua termasuk dari Vittore, calon suami yang selalu meminta nya untuk saling terbuka. Satu persatu kalimat yang diucapkan oleh ibunya pun terlintas kembali di dalam pikiran nya, Zalina semakin merasa terluka dengan semua permasalahan dalam hidupny