Zalina - Part 64

1880 Words

Satu minggu sudah berlalu, Aline sudah berada di dalam rumah peninggalan sang ayah. Kebiasaan Aline kali ini hanyalah berdiam diri di hadapan jendela kamarnya, ia selalu mengusap pelan perutnya dan bernyanyi dengan pandangan mata yang begitu kosong. Zalina selalu menangis saat melihat keadaan adiknya, namun tidak banyak hal yang dapat ia lakukan selain melihatnya dari belakang. Jika Aline melihat Zalina, ia akan memarahi Zalina. Bahkan, Aline akan bersikap lebih anarkis dari biasanya. Dan saat ini, Vittore menemui Zalina yang sedang melihat Aline dari arah pintu kamar milik Aline. “Bisakah kita berbicara?” Tanya Vittore, Zalina menatap wajah Vittore dan setelah itu ia mengangguk dengan pelan. Zalina menutup pintu kamar Aline, lalu berjalan menuju ruang tamu miliknya. Di sana, sudah ter

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD