“Kau yang membuat ku menangis,” ucap ku padanya, dia menatap ku dengan tatapan yang penuh rasa iba. Sembari melangkah, ia berucap. “kamu kenapa Zalina, aku kesini ingin menyelesaikan pembicaraan kita semalam, aku hanya ingin kita seperti biasa.” aku pun memundurkan langkah ku, lagi dan lagi aku merasa takut jika Aline melihat ku dengan Vittore dengan keadaan yang sama seperti semalam. “Dengar Vittore, Aline menyukai mu. Dan apa yang kita lakukan malam tadi, membuat Aline membenci ku.” jelas ku padanya. “Namun aku tidak menyukainya Zalina, kamulah yang aku suka saat ini. Aku menyayangi mu,” Ungkapnya dengan mata yang penuh keyakinan. “Tapi aku tidak bisa menentang Adik ku, aku juga tidak bisa membuat mu dan ayah mu semakin bermasalah.” jawab ku padanya, “Tolong Vittore, mengerti lah.” s