Sesampainya di depan rumah, Zalina segera keluar dari dalam mobil milik Vittiore. Zalina tak lupa membantu adiknya untuk keluar dari dalam mobil tersebut, Ia juga menuntun dan merangkul bahu sang adik. Zalina tetap bersikap seolah adiknya benar-benar baru saja merasakan sakit pasca keguguran, walaupun Zalina tahu bahwa sebenarnya tak ada janin yang bersarang dalam tubuhnya. “Pelan-pelan Aline, kamu mau pendarahan hebat lagi.” Celetuk Zalina, Zalina menepuk bahu Vittiore. Lalu ia berucap, “Dimana perhatian mu sebagai lelaki?” Vittore begitu terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Zalina. “Mmm,” “Gendong saja Aline oleh mu!” titahnya kembali, Aline begitu bahagia mendengar perintah yang diberikan oleh kakaknya kepada Vittore. “Baiklah,” tanpa berpikir panjang, Vittore pun segera menggend