Satu Hari Manis

3306 Words

"Si g****k lama banget datangnya, udah beres produksi anaknya?" sindir Zurech, yang sudah duduk santai di kursi café dengan segelas kopi di tangannya. Prabu, yang duduk di sebelahnya, hanya menggeleng pelan sambil menyeruput tehnya. Jagapathi akhirnya muncul, melangkah santai menuju meja mereka dengan wajah tanpa beban. Dia hanya terkekeh mendengar sindiran itu, sama sekali tidak tersinggung. "Nggak ada yang perlu diproduksi," balasnya tenang sambil menarik kursi untuk bergabung dengan kedua sahabatnya. Prabu, yang karakternya lebih kalem, menatap Zurech dengan senyum simpul. "T adi dia sempat ngomong sesuatu yang lumayan menakutkan," katanya pada Jagapathi, jelas mengacu pada guyonan Zurech sebelumnya. Jagapathi hanya menggeleng pelan sambil tersenyum tipis. "Jangan percaya apa pun yan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD