“Jadi kita pacaran nih?” tanya Jagapathi, suaranya terdengar santai namun sarat dengan nada menggoda. Dia menoleh, melirik perempuan di sebelahnya yang sedang sibuk memalingkan wajah, mencoba menyembunyikan rona merah di pipinya.
“Gimana nih, Princess? Saya udah booking gereja, loh,” lanjutnya sambil menyunggingkan senyum tipis yang memancarkan kepercayaan diri khasnya.
“Pacaran ya, bukan nikah!” sahut Paulina cepat, suaranya terdengar lebih tinggi dari biasanya. Namun, matanya tetap tidak berani menatap pria itu.
Jagapathi terkekeh kecil, tidak puas dengan jawaban setengah hati itu. “Beneran kita pacaran?” tanyanya lagi, kali ini dengan nada lebih serius, meski masih ada jejak godaan di ujung suaranya.
Paulina diam. Tangannya mengepal di pangkuan, menggigit pipi bagian dalamnya untuk
