Layla terkekeh mengingat raut wajah sang suami yang masam. Zurech jelas kesal karena dirinya mendorong pria itu untuk menemani Jedidah, pria kesepian yang tidak tahu harus berbuat apa saat ditinggal istrinya. Padahal, Layla sendiri lebih memilih Zurech tetap di rumah bersamanya, berbaring di pangkuannya seperti tadi. Tapi, sebagai istri yang baik—atau lebih tepatnya karena tidak tahan mendengar omelan Zurech—ia tetap mendorongnya pergi.
Kini, Layla sudah berpindah ke kamar, berbaring dengan nyaman di atas ranjangnya. Film yang tadi mereka tonton di ruang keluarga kini diputar ulang di layar TV kamar, tetapi tanpa Zurech di sampingnya, suasananya terasa berbeda. Ia menyelimuti dirinya sendiri, mencoba menikmati kesendirian yang langka sejak menikah.
Ponselnya yang tergeletak di nakas tiba
