“Apa tidak apa-apa begitu?” tanya Emi menatap Arron. “Ya, nggak apa-apa. Siapa tahu pertemuan kalian selanjutnya akan membawa kabar baik untuk karir kamu nanti di dunia hiburan!” kata Arron sambil mengusap bahu Emi dengan sayang. Marta tersenyum, merasa hangat melihat keduanya. “Iya, Nyonya, biar saya yang menemani Ibu Beatrice ke dokter, siapa tahu nanti di sana antri dan malah pulang siang!” katanya menimpali. Emi pun tersenyum tipis menatap kedua orang di hadapannya dengan penuh rasa terima kasih. “Kalau begitu, sekarang aku mau melihat Ibu dulu!” kata Arron. Emi mengangguk, tersenyum mengiyakan. Hatinya terasa hangat melihat suaminya bisa dekat dengan ibunya, meski Beatrice hanya sebagai ibu angkatnya. “Kamu di sini saja, kakinya masih sakit ‘kan!” kata Arron ketika melihat Emi