Kecemasan Sang Ibu.

1117 Words

Arron tertegun mendengar penuturan Beatrice, dia juga sedih melihat wanita setengah baya itu tampak menahan tangis meski akhirnya sia-sia, air matanya meleleh membasahi pipi. “Jika begitu, tidak usah memikirkannya lagi karena sekarang ibu sudah memiliki penggantinya yaitu kami!” ucap Arron tersenyum lebar. Beatrice mengangguk, tak sanggup untuk berkata apapun lagi, karena dia tahu sedikit saja dia membuka mulutnya maka tangisnya akan benar-benar tumpah di hadapan Arron. “Aku juga … memiliki masa kecil, yang bahkan tidak tahu seperti apa wajah ibuku sendiri, karena dia meninggalkan aku begitu saja dengan semua neraka yang ada di rumah ini!” Beatrice meremas selimut, menahan tangis yang rasanya semakin menyesakan d**a. Dengan jelas dia bisa mendengar nada kebencian di dalam kalimat yan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD