Ara merasa selama ini dia aman karena mendapatkan hati Yudha, entah bagaimana nasibnya jika tidak memiliki perasaan cinta laki-laki itu. “Aku takut dengan keadaan di dalam, beberapa temanku dipaksa mengkonsumsi obat-obatan dan kamu tahu jika Mami pun tidak memperbolehkannya!” tuturnya. “Karena dia tahu sekali tersentuh dan ketagihan, maka kita akan rusak luar dan dalam!” timpal Yudha. “Lalu kenapa kamu mengizinkan acara semacam ini?” tukas Ara menolehkan kepalanya menatap Yudha. Yudha balik menatapnya. “Aku tak bisa menolak jika itu datang dari para penegak hukum!” katanya. Ara pun terkejut mendengarnya, tak menyangka jika ternyata ada hal licik semacam itu dalam bisnis haram mereka. Dia pun terdiam tak bisa berkata apa-apa lagi, mengerti jika Yudha berada di posisi sulit. “Mereka ru