Meli mendesah ketika tangan Dani bergerak lembut membuka baju tidurnya, dia semakin mengerang merasakan cubitan lembut di puncak dadanya.
“Ahhh… Dani …,“ rintihnya.
“Yeah, sebut namaku, Meli. Kali ini aku bukan hanya ada di dalam fantasimu saja, aku di sini untuk kamu, Cantik!” bisik Dani di leher Meli, mencium dan memberikan tanda merah di sana.
Meli menjawabnya dengan anggukan manja, tangannya membelai rambut Dani ketika laki-laki itu mulai turun ke dadanya.
“Indah sekali …,“ desah Dani kagum melihat bulat dan ranumnya dua buah kenyal yang membusung kencang di depan matanya.
“Ouuhhh ….“
Meli mendesah merasakan kuluman hangat yang membuat gairahnya naik, remasan lembut Dani di bukit kembarnya yang lain terasa sakit namun nikmat di saat bersamaan.
Plop!
“Mmm … manis sekali, ka
