Bab 23. Hadiah untuk Cicit Tersayang

1279 Words

“Tumben main ke rumah nggak bilang-bilang dulu?” Elias–adik kandung Ethan menyambut dengan wajah datar. Setelah berdebat panjang dengan Ethan kemarin soal kapan mereka akan memberitahu orang-orang tentang kehamilannya, akhirnya Alya mengalah. Hari ini mereka akan ‘mengumumkan’ kehamilan Alya pada keluarga besar Ethan. Dan karena rencana Ethan ingin memberi kejutan, jadi mereka datang tanpa memberi kabar. “Lo juga kok nggak bilang-bilang udah pulang ke sini?” Ethan meninju bahu adiknya pelan. Elias baru menyelesaikan short course di Belanda beberapa bulan terakhir. “Ngapain? Paling juga lo sibuk ngurus bisnis keluarga.” Pria yang lebih muda tiga tahun dari Ethan itu melangkah masuk ke dalam rumah. "Jadi, ada berita penting apa ini?" Kartini menyambut sumringah. Ia tahu jika Ethan berkun

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD