Bab 25. Tempat Bersandar

1332 Words

“Ma, Pa, aku pamit pulang, ya?” ucap Alya begitu kembali ke ruang tengah. “Loh, kok buru-buru mau ke mana?” Hesti merespons lebih dulu. “Udah malem, Ma. Besok aku sama Kak Ethan masih harus sama-sama kerja.” Alya memaksakan sebuah senyum terulas di bibirnya. Namun Ethan bisa menangkap bahwa senyum itu sama sekali tidak tulus. Ia bisa melihat kegelisahan dalam sorot mata Alya. Maka Ethan berdiri dan ikut berpamitan. “Nanti weekend kita main lagi ke sini kok. Maaf kami harus pulang lebih cepat, Pa, Ma.” Ia menyalami mertuanya lebih dulu, disusul Alya kemudian. “Jaga kesehatan ya, kalian berdua. Masa-masa hamil kadang sangat berat.” Hesti berpesan saat mengantarkan Ethan dan Alya ke depan rumah. “Siap, Ma.” Ethan menyahut dengan cengiran khasnya. Sepanjang perjalanan pulang, suasana d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD