“Alya, kangen!” Reyna memeluk Alya yang baru saja tiba di lokasi acara pernikahan Marsela. Alya membalas pelukan Reyna tak kalah erat. “Ah, seneng banget akhirnya ketemu lagi. Maaf, pasti aku bikin pusing, ya?” Pelukan mereka terlepas, Reyna menatap Alya seolah memastikan teman sekaligus atasannya itu baik-baik saja. “Bukan kamu kok yang bikin pusing. Suamimu tuh.” Reyna mendengus. “Tiap hari telepon cuma buat nanyain ada kabar atau enggak dari kamu.” Alya menelan ludah, seketika perasaan tak nyaman menghuni dadanya. Ini hari pernikahan Marsela, ia yakin Ethan akan menggunakan kesempatan ini untuk menemuinya. Pernikahan megah itu digelar di salah satu ballroom termegah di Medan. Lampu kristal berkilauan, meja-meja tertata rapi dengan hiasan bunga mewah, dan para tamu yang datang menge