84. Hidup bahagia

1020 Words

POV BEN __________ Bangun pagi hal yang paling aku nantikan adalah melihat wanita yang aku cintai sedang berada di dalam dekapanku. Tapi tidak dengan pagi ini, yang membuatku panik karena Sifa pergi entah ke mana. Dia tidak ada di dalam pelukan tubuhku seperti biasanya. Kuedarkan pandangan ke seluruh penjuru kamar, tetap tak kujumpai keberadaannya. Melompat turun dari atas ranjang, membuatku meringis, karena aku melupakan kondisi kakiku yang kini terasa nyeri akibat terbentur lantai. Seharusnya aku bisa lebih berhati-hati lagi. Dan tidak ceroboh seperti ini. Kondisi kakiku juga belum pulih total. Meski aku sudah mulai mencoba berjalan tanpa tongkat. Kulangkahkan kaki menuju kamar mandi, membuka pintunya dan melongokkan kepala. Sepi, tak ada Sifa di dalamnya. "Ke mana perginya?" tanyak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD