"Malvin." panggil pria berahang tegas itu pada pria yang tengah mengotak-atik dokumen di depannya. "Hm?" Jawabnya acuh. Hans tanpa menunggu dipersilahkan ia langsung menduduki kursi yang ada di hadapan Malvin. "Sudah menemukan petunjuk?" Malvin melirik Hans dengan kacamata yang menggantung di hidung mancungnya, "Soal pembunuh turis itu?" Hans memutar kedua bola matanya membuat Malvin tertawa, "Ada apa Hans? Tidak biasanya kau begini?" "Aku membutuhkan gadis itu." "Biasanya kau akan memperbudaknya." "Lebih mengasyikan bermain dengan gadis polos itu." Malvin tersenyum, "Jadi kau sedang jatuh cinta." "Bullshit." "Jangan menyangkalnya, Hans." "Meskipun kau detektif, kau tidak tahu semuanya." Hans menyeringai tipis. Malvin tersenyum, "Wah-wah apa saja misteri Mr.Hans Stone." "Kau