Kedua mata Keiko menatap tajam pada Sherly. Otomatis anak perempuan berumur lima tahun itu langsung ciut nyalinya dan diam. "Hmm," gumam Karma tanpa menoleh pada Keiko.
Pria itu sibuk melihat pada luka putri kesayangannya. "Bagaimana bisa dia terluka seperti ini? Dari tadi tak ada memar." entah itu ditujukan siapa yang jelas dia bertanya.
Karma lalu berdiri dan mengambil kotak P3K yang tak jauh dari ruang tamu. Dia merawat luka memar Sherly dan memperbannya. "Nanti kalau habis mandi, Daddy ganti perbannya." Sherly mengangguk.
"Daddy, temani Sherly tidur. Sherly mengantuk." Karma menurut. Dia menggendong Sherly dan masuk ke kamarnya. Dibaringkannya Sherly begitu pula Karma yang membaringkan tubuhnya di samping Sherly.
Karma mengusap lembut puncak kepala Sherly hingga anak angkatnya itu
