Bab. 44

1618 Words

Jingga menatap selembar surat yang telah mengukuhkan statusnya saat ini. Sama sekali tak ada sesal yang tertinggal, yang tersisa hanya semangat untuk memperbaiki diri menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi. Jingga percaya Tuhan sudah menyiapkan pengganti Atha, pria yang tepat untuknya, Jingga yakin itu. Suara adzan yang menggema di hampir seluruh penjuru kota memutus lamunan panjangnya, Jingga kembali menyimpan surat berharga tersebut dalam almari lalu mengambil wudhu untuk segera mendirikan shalat. Jarum jam menunjuk angka tujuh lebih lima belas menit, Jingga teringat dia tak memiliki bahan makanan. Beras pun tak ada. Sementara pekerjaannya merapikan barang-barang pribadinya belum selesai sepenuhnya. Jingga pun mengambil hijab bergonya dan meraih dompet berniat pergi ke warung depa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD