Bab. 46

1650 Words

Jingga membeku di tempat, kedua kakinya seolah tertanam di bumi hingga untuk digerakkan sedikit saja bahkan tak bisa. Isi hatinya meminta wanita itu untuk berlari, akan tetapi sekujur tubuhnya seperti lumpuh mendadak. "Astaghfirullah." Jingga mengeluarkan segenap kekuatannya dan berlari kecil meninggalkan tempat itu. "Jangan lari Jingga! Tunggu Jingga! Biarkan aku bicara sebentar Ngga, tolong." Jingga tak mempedulikan teriakan Atha dan terus berlari. Bukan lantaran kebenciannya yang begitu mendalam pada pria itu, Jingga hanya tak suka dengan cara Atha melakukan perbuatan curang padanya dulu. Pengkhianatan dengan mengatasnamakan sunah nabi, Jingga sakit hati teringat detik-detik terakhir ketika Nania menghembuskan napas terakhirnya. "Jingga tolong, Ngga. Berhenti! Aku cuma mau bicar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD