Bab. 23

1418 Words

Atha masih membeku di tempatnya melihat Jingga menyusut air mata dan menyerahkan koper padanya. "Mulai sekarang, aku minta sama kamu tolong jangan pernah berbohong lagi padaku. Aku memintanya atas dasar hati nuraniku, sebagai sesama manusia dan bukannya sebagai seorang istri karena aku paham kamu nggak pernah menganggapku demikian. Aku hanya ingin mengingatkanmu saja, berbohong adalah sama saja menumpuk dosa, jadi setidaknya anggaplah aku sedang mencegahmu untuk berbuat dosa lebih banyak lagi." Jingga menghempaskan bobotnya di bibir ranjang menghadap tembok membelakangi suaminya. "Sejak kapan kamu tahu?" Jingga tersenyum miris mendengar pertanyaan yang dilontarkan Atha padanya. Alih-alih meminta maaf, pria itu justru lebih tertarik untuk mengetahui kapan lebih tepatnya rahasia itu ter

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD