Keesokan paginya, di meja makan, dengan anggun Beth meletakkan garpu dan pisaunya di atas meja. Menyeka bibirnya dengan serbet lalu meneguk jus jeruknya. Ia lantas mulai membuka pembicaraan. “Apa kau sungguh akan melakukan operasi itu?” Dengan wajah dingin, Joshua menjawab, “Ya.” Tidak seperti kemarin, kali ini Beth menanggapinya dengan tenang dan berkata, “Baiklah. Kau boleh melakukan operasi itu. Tapi, Nora, dia harus tinggal bersama kita.” Sontak Joshua mengerutkan kening. “Kau belum mencabut gugatan hak asuh Nora? Aku telah memintamu untuk mencabutnya dan sudah mengatakannya dengan jelas. Nora akan tetap tinggal bersama Alexandra.” Wajah Beth menjadi gelap. Namun begitu, ia berusaha menjaga ketenangannya. “Joshua, Nora adalah bagian keluarga Carter dan kau bahkan akan mendonorkan s